Kembangkan Industri Pengolahan Kayu, Pemkab Takalar Gandeng Pakar Unhas


INDUSTRI KAYU. Bupati Takalar, Syamsari Kitta (ketiga dari kiri) didampingi beberapa pejabat, foto bersama pakar industri kayu Unhas, Sapta Asmal (kedua dari kiri), di Rumah Jabatan Bupati Takalar, Jumat, 03 Januari 2020. (ist)







-----------

Ahad, 05 Januari 2020


Kembangkan Industri Pengolahan Kayu, Pemkab Takalar Gandeng Pakar Unhas


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Pemerintah Kabupaten Takalar berencana mengembangkan industri pengolahan kayu dengan memanfaatkan limbah kayu sisa pembuatan meubel yang selama ini tidak dimanfaatkan oleh kebanyakan prangrajin meubel.

Sisa kayu tersebut akan dijadikan berbagai kerajinan yang memiliki nilai ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Untuk pengembangan industri pengolahan kayu tersebut, Pemkab Takala menggandeng pakar industri kayu dari jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, yakni Dr Ir Sapta Asmal ST.

“Kita ingin mengembangkan industri kreatif, salah satunya bagaimana cara mengolah limbah, karena seperti kita lihat selama ini, sisa-sisa kayu hasil pembuatan meubel di Manongkoki, seperti serbuk gergaji, potongan kayu, hanya menumpuk tidak memberikan efek.  Untuk mengembangkan ini, kita tidak bisa sendiri, sehingga kita bekerjasama dengan ahlinya untuk mengembangkan ini,’ papar Bupati Takalar, Syamsari Kitta, kepada wartawan seusai menerima kehadiran Sapta Asmal, di Rumah Jabatan Bupati Takalar, Jumat, 03 Januari 2020.

Syamsari mengatakan, Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah industri kayu dengan produk meubel seperti lemari, tempat tidur, kursi, baik yang masih dalam bentuk setengah jadi maupun yang sudah jadi.

Salah satu sentra pengrajin kayu di Takalar terletak di Kelurahan Manongkoki, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut).

Menyambung pernyataan Bupati Takalar, Sapta Asmal menyampaikan bahwa ke depan, pengembangan industri kayu ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan kerajinan limbah kayu tersebut.

“Jadi nanti kita akan ajarkan bagaimana mengolah limbah kayu tersebut melalui pelatihan hingga pemasarannya, tentunya ini bekerjasama dengan pemerintah kabupaten, karena kehadiran kami di sini tidak lepas dari undangan bapak bupati,” ungkap Sapta. (Hasdar Sikki)

2 Komentar

  1. Kok.. Gandeng dosen teknik yah.. Ka. Di unhas ada fakultas kehutanan.. Yang isix ahli kayu semua.. Bodoh betul

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama