Bupati Takalar Tantang Unhas Kembangbiakkan Sapi Kembar


SAPI KEMBAR. Tim dari Fakultas Peternakan Unhas yang dipimpin Prof Hery Sonjaya, dan Dinas Pertanian Takalar, membahas proyek pencanaengembangbiakan embrio sapi kembar, dalam Focuss Group Discussion (FGD), di Ruang Rapat Setda Kantor Bupati Takalar, Rabu, 29 Januari 2020. (ist)




--------

Sabtu, 08 Februari 2020


Bupati Takalar Tantang Unhas Kembangbiakkan Sapi Kembar



TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Bupati Takalar Syamsari Kitta menantang Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk mengembangbiakkan embrio sapi kembar.

Tantangan itu kemudian dibahas bersama antara Dinas Pertanian Kabupaten Takalar dengan Fakultas Peternakan Unhas dalam Focuss Group Discussion (FGD), di Ruang Rapat Setda Kantor Bupati Takalar, Rabu, 29 Januari 2020.

Kadis Pertanian Kabupaten Takalar, Hasby S STP, menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Takalar berada pada posisi di bawah, sehingga program satu sapi satu kepala keluarga (KK) merupakan salah satu upaya Pemkab Takalar untuk meningkatkan IPM Takalar dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat.

Hingga tahun 2019, katanya, total sapi indukan yang dibagi pemerintah kepada keluarga kurang mampu mencapai 3.085 ekor dan ditargetkan tahun 2020 akan terealisasi hingga 6.000 ekor.

“Karena itulah, kami ingin mendengarkan masukan dari Fakultas Peternakan Unhas mengenai metode pengembangbiakkan sapi kembar tersebut. Barangkali ada teknologi untuk menghasilkan sapi kembar untuk menambah populasi sapi kita di Takalar. Ini juga merupakan tantangan dari Bapak Bupati Takalar untuk menghasilkan sapi kembar,” papar Hasby.

Prof Hery Sonjaya yang memimpin tim dari Fakultas Peternakan Unhas menyampaikan dua hal terkait pengembangbiakan sapi kembar, yakni secara genetik dan menggunakan teknologi in vitro embryo atau bayi tabung pada indukan sapi yang unggul dan bermutu.

“Unhas menawarkan kerjasama program kemitraan antara Pemda dan Unhas untuk program satu sapi satu KK, khususnya program sapi kembar. Nanti lebih teknis dibicarakan secara rinci terkait kegiatan-kegiatannya, kira-kira apa yang akan dikerjakan untuk menghasilkan sapi kembar ini,” jelas Hery.

Pengembangbiakan sapi kembar ini menurut Hery, bukan merupakan hal baru akan tetapi dahulu banyak sapi yang secara genetik mampu menghasilkan anak kembar.

“Jika dengan cara inseminasi buatan, kita lakukan melalui transfer embrionya. Kami memiliki embrio in vitro (bayi tabung) di lab, dan beberapa sudah berhasil, salah satunya ada di Enrekang sebanyak tiga ekor,” ungkap Hery.

Focus Group Discussion tersebut turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Takalar yang sehari-hari dosen FMIPA Unhas, Dr Irma Andriani, dan Kepala Bappeda Takalar, Ahmad Rivai. (Hasdar Sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama