Cegah Kepanikan Warga Sulsel, Unhas Gelar Survei Covid-19


“Kita ingin mencegah kepanikan warga, memberi ketenangan. Covid-19 ini dapat kita kontrol dan hentikan penyebarannya, asalkan semua mau terlibat.”
- dr Joko Hendarto PhD -
(Departemen Ilmu Kedokteran, Komunitas dan Pencegahan Dini, Fakultas Kedokteran Unhas)




--------

Ahad, 22 Maret 2020


Cegah Kepanikan Warga Sulsel, Unhas Gelar Survei Covid-19


-         Survei Diberi Nama “Identifikasi Diri Covid 19 Sulsel”
-         Gunakan Variabel Klinis, Kontak, dan Riwayat Perjalanan


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Guna mencegah atau meminimalisir kepanikan warga, khususnya warga Sulawesi Selatan, terkait penyebaran virus corona yang sangat berbahaya, Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar survei dengan nama “Identifikasi Diri Covid-19 Sulsel.”

“Kita ingin mencegah kepanikan warga, memberi ketenangan. Covid-19 ini dapat kita kontrol dan hentikan penyebarannya, asalkan semua mau terlibat,” kata Dokter Joko Hendarto PhD, dari Departemen Ilmu Kedokteran, Komunitas dan Pencegahan Dini, Fakultas Kedokteran Unhas, kepada wartawan di Makassar, Sabtu, 21 Maret 2020.

Joko Hendarto yang dipercaya memimpin tim survei, mengatakan, tim survei yang dipimpinnya merupakan tim multidisiplin dari berbagai disiplin ilmu terkait Promosi Kesehatan, Geospasial, Epidemiologi, Kedokteran, dan Kesehatan Masyarakat, yang  menginisiasi pemantauan Covid-19 di Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang diberi nama “Identifikasi Diri Covid-19 Sulsel” ini, kata Joko, dimaksudkan untuk memetakan sebaran kasus secara dini, dengan metode survei.

Inisiatif ini didasari oleh terbatasnya informasi mengenai potensi orang yang kemungkinan terpapar Covid-19. Dengan melakukan surveilans ini, persoalan kekhawatiran publik mengenai potensi terpapar Covid-19 dapat diidentifikasi di hulu.

“Kita menggunakan tiga variabel, yaitu variabel klinis, variabel kontak, dan variabel riwayat perjalanan. Dengan metode ilmiah yang terukur, masyarakat bisa secara mandiri mengetahui kondisi lingkungannya,” kata Joko.

Dengan mengetahui potensi orang-orang yang terpapar, inisiatif ini bisa menyampaikan kepada otoritas kesehatan di daerah tertentu untuk memberi perhatian langsung di lapangan.

“Jadi, jika masyarakat berpartisipasi, kita bisa mengurangi antrian dan kunjungan ke rumah sakit rujukan. Saat ini, kita lihat kebanyakan masyarakat ke rumah sakit itu karena khawatir. Kita ingin mengurangi kekhawatiran ini,” kata Joko.

Langkah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi tingkat risiko yang ada pada diri seseorang. Semakin tinggi tingkat risiko, maka orang tersebut semakin perlu untuk diperhatikan oleh otoritas. Di sisi lain, seseorang dengan tingkat risiko lebih rendah bisa mengambil upaya isolasi mandiri untuk pemantauan.

Menjawab pertanyaan bagaimana caranya bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam identifikasi dini ini, Joko mengatakan, Unit Multidisiplin Unhas yang menginisiasi metode ini memberikan formulir yang bisa diisi secara daring (online), yang dapat diakses pada link: https://bit.ly/Identifikasi_diri_Covid19_SULSEL.

Masyarakat diminta mengisi secara jujur pertanyaan-pertanyaan di dalamnya. Data yang diisi pada formulir ini akan dihubungkan aplikasi (Geographical Information System (GIS) untuk keperluan analisa.

Saat ini, tim Unhas yang bekerja mengembangkan inisiatif ini, masih mencakup untuk wilayah Sulawesi Selatan. Joko mengatakan, inisiatif ini dapat dikembangkan hingga ke tingkat nasional.

“Kami mengajak masyarakat berpartisipasi. Dengan terlibat dalam inisiatif ini, kita menjadi bagian dari upaya sistematis untuk mengenali sebaran virus, dan menghentikan penularan,” kata Joko. (kiya)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama