Alumnus Kedokteran Unismuh Sampaikan Terima Kasih ke Prof Irwan Akib


Rifki Ismulail (kanan) berjabat-tangan dengan Prof Irwan Akib (yang saat itu menjabat Rektor Unismuh Makassar) pada acara dialog bertajuk “Dialog Sekolah Kader Kesehatan DPP IMM di Makassar”, di Makassar, tahun 2016. (ist)






--------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 13 Juni 2020


Alumnus Kedokteran Unismuh Sampaikan Terima Kasih ke Prof Irwan Akib



MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rifki Ismulail, salah seorang alumnus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, menyampaikan terima kasih kepada mantan Rektor Unismuh Makassar, Prof Irwan Akib, secara terbuka melalui akun Facebook-nya, Sabtu, 13 Juni 2020.

Rifki yang kelahiran Ujungpandang, 30 Juli 1990, mengawali tulisannya dengan mengatakan, “Teruntuk Kakanda Prof Irwan Akib.”

Secara tersirat, Rifki mengaku sangat berkesan saat dirinya dicari oleh Irwan Akib (yang saat itu menjabat Rektor Unismuh Makassar) ketika dirinya mengikuti Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), di Solo, tahun 2014.

Rifki mengatakan, Irwan Akib merupakan bagian penting dalam berdirinya Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar.

“Dan saya adalah angkatan pertama tahun 2008,” ungkap Rifki.

Sebagai fakultas baru, tentu saja semuanya serba baru, termasuk baru membentuk dan mendirikan organisasi kemahasiswaan, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan organisasi kemahasiswaan lainnya yang sejalan dengan visi dan misi fakultas dan program studi.

Saat aktif sebagai pengurus DPP IMM, Rifqi dan teman-temannya kemudian menggelar sebuah acara dialog bertajuk “Dialog Sekolah Kader Kesehatan DPP IMM di Makassar”, pada tahun 2016.

Narasumber yang diundang dan hadir yaitu Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar, Dr HM Syaiful Saleh (waktu itu belum doktor), dan Prof Irwan Akib (waktu itu belum profesor).

Dialog dihadiri perwakilan IMM Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar dan perwakilan Akademi-akademi Kesehatan Muhammadiyah Kota Makassar, serta sejumlah perwakilan kampus berbagai daerah se-Sulsel, dan juga ada perwakilan mahasiswa dari Maluku dan Jawa Timur.

Harus Cepat Selesai Dokternya

Yang berkesan dalam diri Rifqi Ismulail ketika itu, karena Prof Irwan Akib tiba-tiba menyebut namanya di hadapan para pembicara, peserta dialog, dan undangan.

“Ini Rifqi harus cepat selesai dokternya. Percuma membuat kegiatan seperti ini kalau tidak selesai-selesai (kuliahnya, red),” kata Irwan Akib sambil tersenyum dan melihat ke arah Rifqi.

Tentu saja banyak yang ikut tersenyum dan pandangan mata sebagian besar yang hadir dalam dialog tersebut langsung tertuju kepada Rifqi Ismulail.

Dan Rifqi pun mengaku kaget, tapi justru ucapan Irwan Akib itulah yang melecut semangat belajarnya, dan menjadi pelecut motivasi bagi dirinya untuk segera menyelesaikan proses pre klinik, dan pendidikan koass di Rumah Sakit, hingga akhirnya dirinya diyudisium pada Sabtu, 13 Juni 2020.

Dalam setiap kesempatan, baik di masjid kampus, dalam Kegiatan Pengkaderan dan Rakerwil Pemuda Muhammadiyah Sulsel tahun 2016, setiap bertemu Prof Irwan Akib, dirinya selalu ditanya dengan pertanyaan yang sama, “Bagaimana Rifqi?”

“Saya selalu bilang Insya Allah Kak, lagi berikhtiar ini. Saya selalu melaporkan perkembangan proses pendidikanku kepada beliau,” ungkap Rifqi.

Lanjut S2

Dalam dua tahun terakhir (2018-2020), Rifqi juga menempuh Pendidikan Pascasarjana Magister Kesehatan di Univesitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, sehingga fokusnya terbelah dua, yakni sambil mengikuti Ujian Seleksi Kampus dan Ujian Kompetensi Dokter yang diadakan empat kali dalam satu tahun.

“Dan alhamdulillah, saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya jika ada khilaf dan dosa. Saya terlalu menikmati berorganisasi di IMM dari tingkat komisariat, cabang, DPD (dewan pimpinan daerah) hingga ke Dewan Pimpinan Pusat, walaupun saat itu banyak pro dan kontra dari kakanda senior instruktur,” papar Rifqi.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Prof Irwan Akib yang selalu memberikan motivasi, dan juga dorongan motivasi dari para seniornya di IMM dan Muhammadiyah.

“Saya bisa berjuang tanpa mengenal kata menyerah dan putus asa, sehingga bisa lulus UKMPPD batch pada Februari 2020. Dan FK Unismuh bisa menembus 10 besar nasional, dengan tingkat kelulusan 95 persen,” sebut Rifqi.

Capaian Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar dalam UKMPPD nasional, katanya, menjadi prestasi yang membanggakan, namun yang lebih penting dari semua itu adalah prosesnya membentuk dokter Islami sesuai visi misi awal berdirinya Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar.

“Menjadi dokter yang baik yang senantiasa selalu menolong dalam kondisi apapun tanpa melihat status sosial pasien tersebut,” kata Rifqi.

Siap Mengabdi di Muhammadiyah

Setelah diyudisium sebagai dokter, Rifqi mengaku segera bersiap-siap maju untuk ujian proposal tesis untuk mendapatkan titel Magister Kesehatan di Program Pascasarjana UMI Makassar.

Dia pun menyatakan siap kembali mengabdi di Muhammadiyah, bukan lagi sebagai mahasiswa aktivis IMM, melainkan sebagai kader Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Sulsel yang sudah bergelar dokter dan magister kesehatan.

“Ini sesuai pesan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, yakni jadilah kalian dokter, guru, magister, dan lainnya, kemudian kembalilah ke Muhammadiyah. Salam hormatku kepada Kakanda Prof Irwan Akib,” kata Rifqi. (zak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama