Sekda Takalar Sering Perlambat Proses Administrasi


Sekda Takalar, Arsyad Taba, dituding sering memperlambat proses administasi yang melewati mejanya, sehingga banyak pekerjaan yang akhirnya juga terlambat proses dan penyelesaiannya.

 




------
Senin, 22 Juni 2020


Sekda Takalar Sering Perlambat Proses Administrasi


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Arsyad Taba, dituding sering memperlambat proses administasi yang melewati mejanya, sehingga banyak pekerjaan yang akhirnya juga terlambat proses dan penyelesaiannya.

Proses administrasi yang sebenarnya bisa selesai dalam satu atau dua hari, kadang-kadang tertunda hingga berminggu-minggu bahkan ada yang sampai satu dua bulanan, karena Arsyad Taba selaku Sekda Takalar tidak memprosesnya.

Hal tersebut disampaikan langsung beberapa pegawai dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar kepada wartawan dalam beberapa kesempatan.

“Kadang-kadang ada yang mendesak ditandatangani atau diberi pertimbangan oleh Pak Sekda, tapi kita terpaksa menunggu beberapa hari baru ditandatangani atau diberi pertimbangan,” ungkap salah seorang pejabat yang tak ingin disebutkan namanya.

Pejabat lain juga mengungkapkan kekesalannya karena kerapkali surat, nota, atau kuitansi yang diperhadapkan dan bahkan disampaikan bahwa surat, nota, atau kuitansi itu sifatnya mendesak, tapi ternyata dibiarkan saja di atas mejanya hingga beberapa hari.

“Kami kadang-kadang terpaksa beberapa kali bolak-balik naik turun ke ruangannya untuk mengecek, tapi ternyata masih banyak sekali berkas di atas mejanya, sehingga kami pun terpaksa harus bersabar,” papar pejabat tersebut.

Keluhan juga diungkapkan beberapa wartawan, karena pembayaran langganan koran atau kemitraan medianya dengan Pemkab Takalar terlambat diproses dan ternyata keterlambatan itu terjadi karena proses administrasinya terhambat di meja Sekda.

Sehubungan dengan banyaknya keluhan itulah, Pedoman Karya mencoba menemui Sekda Arsyad Taba, selama tiga hari berturut-turut pada pekan kedua Juni 2020. Namun barulah pada hari ketiga bisa ditemui dan itupun disambut dengan wajah yang kurang bersahabat di depan pintu ruang kerjanya.

“Mohon maaf saya tidak menerima tamu, saya kurang sehat,” kata Arsyad singkat dan tanpa senyum.

“Saya bukan tamu Pak, saya mau melakukan konfirmasi,” kata Pedoman Karya mencoba tersenyum.

“Kalau ada yang mau disampaikan, tulis saja di situ,” kata Arsyad sambil menunjuk ke meja stafnya yang berada di depan pintu ruang kerjanya.

Setelah itu, ia kemudian langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Wartawan dan beberapa staf pun hanya bisa saling tatap dalam suasana yang kurang nyaman itu. (Hasdar Sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama