Syamsari Kitta Pelopori Pemekaran Desa Laikang dan Pembentukan Desa Tete Bonea


VERIFIKASI LAPANGAN. Tim verifikasi pemekaran desa melakukan peninjauan lapangan ditandai dengan pemasangan tiang batas desa antara desa induk yakni Desa Laikang, dengan desa pemekaran yakni Tete Bonea, Kecamatan Mangara'bombang, Kabupaten Takalar, Kamis, 04 Juni 2020. (ist)





-----
Jumat, 05 Juni 2020


Syamsari Pelopori Pemekaran Desa Laikang dan Pembentukan Desa Tete Bonea Takalar


-         Desa Laikang Kaya Objek Wisata


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Bupati Takalar, Syamsari Kitta, mempelopori pemekaran Desa Laikang, Kecamatan Mangara’bombang, dan pembentukan desa baru yang diberi nama Desa Tete Bonea yang merupakan pemekaran dari Desa Laikang.

Verifikasi lapangan ditandai dengan pemasangan tiang batas desa antara desa induk yakni Desa Laikang, dengan desa pemekaran yakni Tete Bonea, Kamis, 04 Juni 2020. Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan gedung yang akan dijadikan sebagai Kantor Desa Tete Bonea.

Verifikasi lapangan dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Abdul Wahab, Asisten Pemerintahan Andi Rijal Mustamin, Asistem Administrasi Iskandar Adam, Sekretaris PMD, Kabag Pemerintahan H Zulkarnain, Camat Mangarabombang Mappaturung, serta staf desa dan tokoh masyarakat Laikang.

“Pemekaran ini keinginan kuat masyarakat yang dipelopori oleh Bupati Takalar. Ini murni tanpa kepentingan apa pun, semata-mata untuk kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal mendekatkan pelayanan, dan meningkatkan perekonomian,” kata Staf Ahli Bupati Takalar, Iskandar Adam.

Desa Laikang yang berpenduduk 5172 jiwa  merupakan satu dari 11 desa di Takalar yang tahun ini rencananya akan dimekarkan menjadi dua wilayah.

Setelah dimekarkan nantinya, maka desa induk Desa Laikang akan terdiri atas tiga dusun yakni Dusun Laikang, Dusun Puntondo, dan Dusun Boddia, dengan jumlah penduduk 655 kepala keluarga (KK) atau 2.473 jiwa.

Sedangkan desa pemekaran Desa Tete Bonea akan terdiri atas Dusun Turikale, Dusun Pandala, dan Dusun Ongkoa, dengan jumlah penduduk 912 KK atau 2.699.

Iskandar Adam mengatakan, desa pemekaran ini nantinya akan diterapkan sebagai desa percobaan selama tiga tahun untuk menguji layak tidaknya desa tersebut ditetapkan sebagai desa definitif.

“Jika gagal, desa pemekaran akan dikembalikan dan digabungkan kembali dengan desa definitif sebelumnya,” jelas Iskandar.

Masih Bisa Dimekarkan

Asisten Pemerintahan Setda Takalar, Andi Rijal Mustamin, menyampaikan bahwa langkah pemekaran desa yang terdiri masing-masing tiga desa bisa kemudian dimekarkan lagi menjadi beberapa dusun.

“Ini adalah finalisasi untuk kita sampaikan kepada pemerintah provinsi. Kita berharap Desa Laikang ini yang pertama dan menjadi desa percontohan karena dalam pembentukan desa ini, Laikang ini yang paling siap. Struktur desanya tahun ini sudah bisa terbentuk, dari beberapa dusun induk bisa kita mekarkan lagi menjadi beberapa dusun,” tambah Andi Rijal.

Kaya Objek Wisata

Sekadar informasi, Desa Laikang, Kecamatan Mangara’bombang, tergolong desa yang kaya akan objek wisata.

Di sana ada Teluk Laikang, yang jika melakukan perjalanan darat dari arah Takalar kota maupun dari arah Kabupaten Jeneponto menuju Teluk Laikang tersebut, kita akan melewati beberapa objek wisata menarik, antara lain Pantai Topejawa, Pulau Sanrobengi, dan Pantai Punaga.

Di dalam objek wisata Teluk Laikang, kita juga dapat menikmati berbagai fasilitas seperti penginapan, bungalow, arena outbond, snorkeling, diving, dan juga ada masjid untuk beribadah bagi pengunjung yang beragama Islam.

Pemandangan di Teluk Laikang juga sangat indah karena ada danau buatan yang dikelilingi bungalow dan juga rumah panggung. Jika berada di tempat itu, maka kita akan merasakan suasana desa yang tenang nan damai.

Tak jauh dari dari danau buatan tersebut, terdapat sebuah jembatan yang mengarah ke dermaga dan dari jembatan itu kita bisa menyaksikan pemandangan laut, pohon bakau, serta pasir pantai yang putih dan bersih.

Selain Teluk Laikang, juga ada Pantai Punaga dan Pantai Puntondo. Di Pantai Puntondi terdapat objek wisata sekaligus Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup Puntondo.

Di PPLH Puntondo tersedia bangunan rumah khas Minahasa, Sulawesi Utara, serta sejumlah fasilitas berupa restoran, asrama, perpustakaan. Bangunan-bangunan dan fasilitas tersebut dihubungan dengan jembatan yang terbuat dari kayu. (Hasdar Sikki)

-------
Baca juga:

Menggagas Eduwisata dan Desa Wisata di Takalar 

Impian tentang Kawasan Ekonomi Khusus di Takalar 

Banggalah sebagai Orang Takalar 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama