Adami seng Ulama Ditikam Sama Orang Gila


"Sepintas lalu masuk akal alasanna, dibilang gangguan jiwa atau gila, supaya bebaski dari jeratan hukum. Yang jelas, banyak-banyakmi kejadian, ulama atau ustad ditikam atau dianiaya sama orang gila. Bahasa halusna, orang yang mengalami gangguan jiwa," kata Daeng Tompo'.






-------
PEDOMAN KARYA
Senin, 14 September 2020


Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':


Adami seng Ulama Ditikam Sama Orang Gila




"Adami seng ulama ditikam sama orang gila," kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo'.

"Dimana? Kenapa bisa?" tanya Daeng Tompo'.

"Ada pengajian di tempat terbuka, dihadiri banyak orang," jawab Daeng Nappa'.

"Kenapa bisa? Kan banyak orang di situ?" tanya Daeng Tompo'.

"Itumi juga jadi pertanyaan. Dari video yang beredar, itu yang menikam tiba-tiba berlari dari tempat yang cukup jauh dan harus memutar untuk naik ke panggung, dan dia langsung menikam ustadz yang sedang duduk di kursi," tutur Daeng Nappa'.

"Jadi kenapami itu ustadzka? Apana yang ditikam?" tanya Daeng Tompo'.

"Lenganna bagian atas, tapi tidak apa-apaji," jelas Daeng Nappa'.

"Jadi itu yang menikam, ditangkapmi juga?" tanya Daeng Tompo'.

"Ditangkapmi. Bapakna juga diambilmi sama polisi," kata Daeng Nappa'.

"Masih anak-anak kah ini yang menikam?" tanya Daeng Tompo'.

"Masih anak-anak, masih 20-an tahun kayaknya. Bapakna bilang, anaknya mengalami gangguan jiwa sejak empat tahun lalu, setelah dia dan isterinya cerai, dan ibunya menikah lagi dengan laki-laki lain," tutur Daeng Nappa'.

"Sepintas lalu masuk akal alasanna, dibilang gangguan jiwa atau gila, supaya bebaski dari jeratan hukum. Yang jelas, banyak-banyakmi kejadian, ulama atau ustad ditikam atau dianiaya sama orang gila. Bahasa halusna, orang yang mengalami gangguan jiwa," kata Daeng Tompo'.

"Oh, berarti itumi alasanna sampai kita' tidak mau jadi penceramah, padahal kita' sudah dipanggil ustadz dan luas pengetahuan agamata', karena takutki ditikam sama orang gila to?" kata Daeng Nappa' sambil tersenyum.

"Ah, kita' itu," ujar Daeng Tompo' balas tersenyum. (asnawin)

Senin, 14 September 2020

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama