Ketika Rakyat Mengadu kepada Presiden


PEDOMAN KARYA

Kamis, 15 Oktober 2020


KISAH


Ketika Rakyat Mengadu kepada Presiden


Seorang pria tua Yahudi, penduduk Provinsi Mesir, datang jauh-jauh dari Mesir ke Madinah, khusus untuk menemui Khalifah Umar bin Khattab (jabatan khalifah kurang lebih sama dengan jabatan presiden saat ini).

Setelah tiba di Madinah dan bertemu Khalifah Umar, pria Yahudi itu kaget karena Umar tidak punya istana dan ia pun berbaur dengan rakyat dengan penampilan sederhana, sama dengan penampilan kebanyakan rakyat biasa.

Pria Yahudi itu pun hanya diterima di bawah pohon kurma yang rindang.

Setelah menenangkan diri, pria Yahudi itu pun menyampaikan keluhannya, bahwa Amr bin Ash, Gubernur Mesir, menggusur rumahnya dan membangun masjid yang besar di tanah bekas rumahnya.

Sebenarnya Amr bin Ash telah menawari pria Yahudi itu harga yang sangat tinggi, tetapi pria Yahudi itu tidak mau menjualnya.

Mendengar keluhan itu, Umar langsung mengambil tulang unta yang ada di tanah, lalu mengeluarkan pedangnya dan membuat garis lurus pada tulang unta tersebut.

"Bawalah ini kepada gubernurmu," kata Unar kepada pria Yahudi itu.

Meskipun bingung, pria Yahudi itu tetap membawa tulang unta itu kepada Amr bin Ash.

Setelah tiba di Mesir, pria Yahudi itu langsung menemui Amr bin Ash dan menyerahkan tulang unta titipan Umar.

"Saya telah bertemu Khalifah Umar dan mengadukan Anda, karena Anda telah menggusur rumah saya. Dan Khalifah Umar menitipkan tulang ini," kata pria Yahudi itu.

Setelah menerima tulang unta itu dan melihat ada garis lurus yang digores dengan ujung pedang, Amr bin Ash langsung gemetar dan keringat dingin.

Ia pun langsung memanggil para pembesar serta para pekerja dan memerintahkan agar masjid yang sedang dibangun itu dibongkar.
Amr sendiri yang akan memimpin pembongkaran itu.

Ketika pembongkaran siap dilaksanakan, pria Yahudi itu langsung berteriak.

"Tunggu dulu. Tolong jelaskan ada apa ini? Mengapa gubernur tadi gemetar dan keringat dingin setelah menerima tulang unta dari Khalifah Umar, dan langsung memerintahkan membongkar masjid yang tengah dibangun?" tanya pria Yahudi itu.

"Ketahuilah, melalui tulang unta itu, Khalifah Umar mengingatkan saya bahwa kita semua akan mati dan menjadi tulang belulang. Dan sebagai gubernur, saya harus selalu jujur dan adil," jelas Amr bin Ash.

Setelah mendengar penjelasan itu, pria Yahudi langsung menyatakan masuk Islam, dan meminta agar pembangunan masjid tetap dilanjutkan.

Sebaliknya, Amr bin Ash sebagai gubernur, langsung memerintahkan agar dibangun sebuah rumah baru untuk diberikan kepada pria Yahudi yang telah masuk Islam itu. (asnawin)

----

@Kisah ini sudah sangat populer di kalangan umat Islam, dan kami memformulasi ulang untuk pembaca. Semoga bermanfaat, terima kasih.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama