Kalau Mauki' Ikut, Ikutmaki'!

 


"Natelponga' nabilang kalau mauki' ikut, ikutmaki'! Menunggumaki' di jalan poros," papar Daeng Nappa'.

"Jadi maksudnya, tidak terlalu diperlukanji kehadiranta'?" tanya Daeng Tompo'. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)



-----

PEDOMAN KARYA

Ahad, 29 November 2020


Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':



Kalau Mauki' Ikut, Ikutmaki'!



"Saya kira mauki' keluar kota? Tidak jadijaki'?" tanya Daeng Tompo' kepada Daeng Nappa' saat ngopi berdua di pos ronda perumahan.

"Tidak jadi," jawab Daeng Nappa'.

"Kenapa tidak jadi? Teman-temanta' bagaimana? Tidak jadi juga pergi?" tanya Daeng Tompo'.

"Baa, pergiji," kata Daeng Nappa'.

"Terus kenapa padeng kita' tidak pergiki? Kan kita' yang jadi penghubung?" tanya Daeng Tompo'.

"Betul. Saya yang jadi penghubung, tapi tadi waktu rombongan mau berangkat, natelponga' teman yang jadi pimpinan rombongan dan tidak bagus kurasa  bicarana," tutur Daeng Nappa'.

"Tidak bagus bagaimana? Apakah nabilang?" tanya Daeng Tompo'.

"Natelponga' nabilang kalau mauki' ikut, ikutmaki'! Menunggumaki' di jalan poros," papar Daeng Nappa'.

"Jadi maksudnya, tidak terlalu diperlukanji kehadiranta'?" tanya Daeng Tompo'.

"Itumi yang bikin tidak enak kurasa, jadi cari'mamika' alasan supaya tidak ikutka'," ungkap Daeng Nappa'.

"Baa, kudukungki. Tidak bagus memang itu pilihan katana," kata Daeng Tompo' sambil tersenyum.

"Untungna juga tidak pergija'. Seandainya pergika', pasti tidak adami temanta' ngopi malam ini di pos ronda," timpal Daeng Nappa' sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)


Ahad malam, 29 November 2020

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama