Antara Uang dan Batu Kecil




PEDOMAN KARYA

Senin, 11 Januati 2021



Antara Uang dan Batu Kecil



Seorang mandor bangunan yang berada di lantai lima ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja di bawah.

Sang mandor berteriak memanggil pekerjanya, tapi setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, 

si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berupaya agar si pekerja mau menoleh ke atas, maka ia pun melemparkan uang pecahan Rp1.000, yang ternyata jatuh tepat di sebelah si pekerja.

Si pekerja hanya memungut uang pecahan Rp1.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor kemudian melemparkan uang pecahan Rp10.000, dan uang itu lagi-lagi jatuh di dekat pekerjanya. 

Dan si pekerja langsung memungut uang itu sambil mengucapkan syukur karena ia tiba-tiba mendapatkan uang yang tidak disangka-sangka dari mana datangnya.

Meskipun mengucapkan syukur, si pekerja tetap tidak menengadah ke atas, padahal sang mandor sangat berharap pekerjanya itu menengadah dan melihat ke arahnya.

Sang mandor kemudian melemparkan pecahan Rp100.000, dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.

Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp100.000, dan kembali asyik bekerja.

Karena upayanya belum berhasil, sang mandor mencoba cara lain yakni melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. 

Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

-----

Beginilah sebagian dari kita. 

Allah selalu menyapa kita dengan cara memberikan berbagai macam rezeki, tetapi kita sibuk mengurusi "dunia" kita, dan malas menengadah.

Setelah kita diberi cobaan, setelah kita mengalami masalah pelik, barulah kita menengadah. (asnawin)

*Copas dari grup WA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama