Takalar Rawan Bencana, BPBD Imbau Masyarakat Selalu Waspada

 




Kamis, 21 Januari 2021

 

 

Takalar Rawan Bencana, BPBD Imbau Masyarakat Selalu Waspada

 

 




TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Kabupaten Takalar termasuk daerah yang rawan bencana. Baru-baru terjadi abrasi di sepanjang pantai tiga Galesong, antara lain di Desa Tamasaju, Desa Bonto Kanang, Desa Sampulungan, Desa Aeng Batu-batu, Desa Bontosunggu, Desa Boddia, Desa Mappakalompo, dan Desa Popo.

Bencana lain berupa banjir di Kelurahan Canrego, di Kelurahan Pattene, Kelurahan Pa’bundukang, Kelurahan Moncongkomba, Kelurahan Bontolebang, dan di Desa Bontomanai Kecamatan Mangara’bombang.

“Angin puting beliung juga sering-sering terjadi di sepanjang pantai, mulai dari Galesong Utara samapi ke Sanrobone,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar, H Nasir Rahman, kepada Pedoman Karya, di kantornya, Kamis, 21 Januari 2021.

Sehubungan dengan banyak bencana tersebut, Nasir Rahman mengimbau masyarakat Takalar, khususnya yang bermukim di daerah yang rawan bencana, agar selalu waspada.

“Kami tak henti-hentinya mengimbau masyarakat Takalar agar selalu waspada terhadap berbagai bencana yang sewaktu-waktu terjadi, terutama bencana banjir, longsor, abrasi, dan angin puting beliung,” kata nasir.

Secara internal, katanya, ia juga selalu mengadakan pertemuan atau rapat membahas berbagai macam yang terkait bencana, termasuk selalu bersiap-siap terjun ke lapangan apabila terjadi bencana.

“Rapat internal kami lakukan dalam rangka persiapan mengambil langkah-langkah untuk lebih siap dan bersiaga dalam menghadapi cuaca extrim yang saat ini tidak menentu,” kata Nasir.

Para pegawai lingkup BPBD Takalar, katanya, harus selalu siap siaga dan semua pegawai BPBD Takalar wajib mengaktifkan telepon selulernya agar mudah dihubungi atau saling menghubungi bila sewaktu-waktu terjadi bencana yang mengharuskan mereka terjun ke lapangan.

 

Tim Reaksi Cepat

 

Di BPBD Takalar, kata Nasir, ada tim yang disebut Tim Reaksi Cepat (TRC) yang selalu siap terjun ke lapangan bila terjadi bencana, antara lain pohon tumbang, banjir, tanah longsor, abrasi, angin kencang, dan angin puting beliung, dan kebakaran.

“Semua bencana yang terjadi dan kami terjun ke lapangan, semuanya kamo dokumentasikan dengan foto dan video unuk menjadi bahan laporan sekaligus catatan penting bagi BPBD Takalar untuk diusulkan dan diprogramkan dalam mengambil langkah ke depan,” kata Nasir..

Tim Reaksi Cepat atau TRC yang dimiliki saat ini yaitu 20 orang anggota TRC yang bertugas di luar, dan 6 orang anggota TRC yang siap siaga di Posko Kantor BPBD Takalar.

“Posko siaga bencana sebenarnya sudah lama dibentuk, tetapi untuk menghadapi cuaca extim saat ini, personil  lebih aktif dan lebih bersiaga,” kata Nasir. (Hasdar Sikki)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama