Verdy R Baso Guru Jurnalistikku


Rusdy Embas (kanan) foto bersama Verdy R Baso, di kediaman HL Arumahi, Sabtu, 27 Februari 2021. (Foto: Arif Rombo)


------

PEDOMAN KARYA

Selasa, 02 Maret 2021



Verdy R Baso Guru Jurnalistikku



Bersama salah satu guru jurnalistik yang sangat saya kagumi. Pria murah senyum kelahiran Kabupaten Bantaeng, bernama Verdy Rahman Baso, 87 tahun silam ini, hadir bersama kami mantan wartawan dan karyawan Harian Pedoman Rakyat di kediaman mantan Pemimpin Redaksi Pedoman Rakyat yang kini diberi amanah menjadi Ketua Bawaslu Sulsel, HL Arumahi, Sabtu, 27 Februari 2021.

Hari itu, kami berkumpul (bukan berkerumun na! hehehehehe…..), dalam rangka memperingati ulang tahun ke-74 Harian Pedoman Rakyat, media tempat kami menimba ilmu jurnalistik. 

Gedung berlantai tiga yang terletak di Jl Arief Rate No 31 Makassar, yang menjadi Kantor Redaksi koran perjuangan itu, kami sebut laksana kawah candradimuka. Tempat menggembleng diri.

Salah satu tempat kami berguru adalah lelaki murah senyum yang selama karir saya di Pedoman Rakyat tidak pernah melihatnya marah. 

Gaya memimpin penulis Novel Datu Museng dan Maipa Deapati ini sangat menginspirasi. Beliau satu dari sedikit sosok yang tak bisa saya bantah dalam setiap penugasan yang dia berikan.

Lembut tutur katanya ketika memberi penugasan, tidak menunjukkan kuasanya sebagai pemimpin redaksi. Saya beberapa kali mendapat tugas liputan yang beliau kemas dalam nada minta tolong. Karena diksi yang dia gunakan, sering saya harus menunda pekerjaan yang mendesak diselesaikan demi memenuhi harapannya.

Seperti kisah di suatu siang, Beliau mengajak saya duduk di dekatnya. Dengan senyum khasnya, Pak Verdy, sapaan akrabnya, berkata, “Rusdy, di Pantai Losari sana, banyak saya liat pencari tude. Pasti enak dibaca kalau kamu yang tulis ki kisah kehidupan mereka.”

Mendengar kalimat itu, saya hanya mampu menjawab singkat, “Besok Bapak baca laporannya.” Lalu minta diri. 

Besoknya, ketika saya masuk ruangan, beliau langsung memberi jempol disempurnakan dengan senyum khasnya. Episode nostalgia tiga hari sesama rekan jurnalis di tiga lokasi berbeda. #SalamIkhlas (Rusdy Embas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama