Ridwan Patta Bone, Seluruh Hidupnya untuk Dakwah

Di dunia kepenulisan, Patta Bone pernah sangat produktif menulis cerita anak-anak, puisi, esai, dan opini di berbagai media massa, terutama di Harian Pedoman Rakyat, dan Harian Fajar.

Ia juga aktif berkontribusi di sejumlah penulisan buku yang digagas oleh Ikatan Penulis Indinesia Makassar (IPIM) Sulsel di antaranya buku “Mata Kata-Amiruddin Maula”, “SYL SWOT--Syahrul Yasin Limpo”, dan lain-lain. (ist)



----------

PEDOMAN KARYA

Senin, 31 Mei 2021

 

In Memoriam:

 

 

Ridwan Patta Bone, Seluruh Hidupnya untuk Dakwah

 

 

Muhammad Ridwan Patta Bone lahir di Lambongan  Tanaberu, Selayar, 18 April 1954. Sejak meninggalkan tempat kelahirannya menuju Kota Makassar, seluruh hidupnya diabdikan untuk berdakwah.

Tahun 1980-an, Patta Bone yang muballig Muhammadiyah dan IMMIM (Ikatan Masjid Musalla Indonesia Muttahidah) pernah ditugaskan di Tembagapura dan Amamapare (PT Freefort Indonesia Incoforated of Tembagapura). Setelah itu melanjutkan perjalanan dakwahnya ke Sorong, Irian Jaya, serta menjadi Kepala Sekolah SMP Al Amin / YAPIS Sorong.

Di dunia kepenulisan, Patta Bone pernah sangat produktif menulis cerita anak-anak, puisi, esai, dan opini di berbagai media massa, terutama di Harian Pedoman Rakyat, dan Harian Fajar.

Ia juga aktif berkontribusi di sejumlah penulisan buku yang digagas oleh Ikatan Penulis Indinesia Makassar (IPIM) Sulsel di antaranya buku “Mata Kata-Amiruddin Maula”, “SYL SWOT--Syahrul Yasin Limpo”, dan lain-lain.

Kedudukannya sebagai Dewan Penasehat IPIM Sulsel,  menjadikannya sangat getol memberi motivasi kepada penulis-penulis muda.

Di sela-sela acaranya yang padat berdakwah, ia juga aktif membina wartawan yang tergabung di SKU Inti Berita, bahkan ikut membangun majalah politik Menit Plus bersama saudaranya Muhammad Amir Jaya dan Dg Mangeppek.

Semangat hidupnya tetap menyala, terutama berdakwah dari lorong ke lorong walau kondisi fisiknya sudah mulai melemah. Patta Bone kemudian menghadap Sang Ilahi (meninggal dunia) pada Ahad, 30 Mei 2021.

Selamat jalan saudaraku, semoga mendapat tempat yang terindah di sisi-Nya. Aamiin. (Muhammad Amir Jaya)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama