Ketua DPRD Sulsel Berjanji Kawal Ranperda Lontaraq

Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika Sari (kedua dari kanan) foto bersama Asisten Administrasi, Tautoto Tana Ranggina Sarongallo (kedua dari kiri), Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Mohammad Hasan Sijaya (paling kanan), dan Ketua Panitia Festival Aksara Lontaraq Upi Asmaradhana, pada acara Festival Aksara Lontaraq II Tahun 2021, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Jumat, 27 Agustus 2021. (ist)


------ 

Rabu, 01 September 2021

 

 

Ketua DPRD Sulsel Berjanji Kawal Ranperda Lontaraq

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika Sari, berjanji akan mengawal Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Lontaraq pada pembahasan Tahun Anggaran 2022 di DPRD Sulsel.

“Saya akan membantu panitia (Panitia Festival Aksara Lontaraq) agar Ranperda Lontaraq bisa menjadi agenda pembahasan pada 2022 mendatang, sehingga pada festival berikutnya Lontaraq sudah menjadi Perda di Sulsel,” kata Andi Ina.

Hal itu ia kemukakan saat tampil sebagai salah satu pembicara pada Seminar “Mewujudkan Ranperda Aksara Lontaraq sebagai Penguatan Warisan Literasi Sulawesi Selatan” dalam Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) ke-2 Tahun 2021, yang digelar secara hibryd, Jumat, 27 Agustus 2021.

Festival Aksara Lontaraq, katanya, merupakan sebuah kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Sebagai Ketua DPRD, Andi Ina memberi apresiasi dan mengatakan Ranperda Aksara Lontaraq akan menjadi tugas bersama mewujudkannya.

“Ranpeda Lontaraq adalah hal yang bisa menjadi bagian tugas sejarah dalam menjaga warisan budaya leluhur. Kami siap mengawalnya,” kata Andi Ina yang tampil dengan busana adat daerah.

Dukungan yang sama juga disampaikan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten Administrasi, Tautoto Tana Ranggina Sarongallo.

Pemerintah Provinsi Sulsel, katanya, mendukung penuh segala upaya pelestarian warisan budaya Sulawesi Selatan, salah satunya Aksara Lontaraq.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung terlaksananya seminar ini, guna menghasilkan rumusan Ranperda Aksara Lontaraq. Sekali lagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung seminar yang digelar ini sebagai salah satu cara memelihara dan melestarikan aksara lontaraq sebagai warisan budaya masyarakat Sulawesi Selatan,” tandas Andi Sudirman.

Pernyataan yang sama juga dikemukakan pakar filologi dan penulis Naskah La Galigo dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Nurhayati Rahman. Membawakan materi Sejarah Aksara Lontaraq, Nurhayati mengatakan sudah saatnya masyarakat Sulsel bersatu padu memajukan Lontaraq.

“Sudah saatnya kita menepis segala perbedaan-perbedaan untuk menjaga dan melestarikan Aksara Lontaraq,” tandas Nurhayati.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Mohammad Hasan Sijaya, yang menjadi tuan rumah acara FALAQ 2, berharap lontaraq menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan.

“Sudah saatnya Lontaraq menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Kami sangat mendukung terciptanya Perda Aksara Lontaraq. Ia akan menjadi ciri khas dan kebanggan kita bersama,” tegas Hasan Sijaya.

Seminar yang dipandu oleh Rusdin Tompo (pegiat literasi dan juga penulis buku di Sulsel), juga menghadirkan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarief Bando, sebagai pembicara.

Acara seminar dihadiri antara lain Yudistira Sukatanya (Kurator Festival Aksara Lontaraq), Syahriar Tato, akademisi dari Unhas Dr Supa Atha’na, Dr Ery Iswari, akademisi dari Universitas Negeri Makassar Prof Kembong Daeng, serta beberapa budayawan dari berbagai latar belakang daerah yang secara khusus datang ke Makassar.

Budayawan yang hadir antara lain pembaca sastra daerah Dr Suradi Yasil membaca sastra Kalindaqda dari Mandar, Syaril Daeng Nassa membaca Sastra Makassar Kelong, serta Yuddin dari Kabupaten Bone membaca sastra Bugis Massureq.

Turut memberikan sambutan yaitu Panitia Pelaksana, Upi Asmaradhana, yang juga merupakan penggagas Festival Aksara Lontaraq. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama