Mahasiswa Unismuh Makassar Belajar Al-Islam Selama Delapan Semester

“Mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan wajib diikuti seluruh mahasiswa Unismuh Makassar dan mata AIK itulah salah satu ciri khas perguruan tinggi Muhammadiyah.” 

- Drs KH Mawardi Pewangi MPdI -

(Wakil Rektor IV Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Unismuh Makassar)


 

----------

Kamis, 23 September 2021

 

 

Mahasiswa Unismuh Makassar Belajar Al-Islam Selama Delapan Semester

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Mahasiswa Program Sarjana (S1) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar belajar mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) selama delapan semester, serta diperkuat dengan kegiatan ekstrakurikuler yakni mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammaiyah (IMM).

“Mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan wajib diikuti seluruh mahasiswa Unismuh Makassar dan mata AIK itulah salah satu ciri khas perguruan tinggi Muhammadiyah,” kata Wakil Rektor IV Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Unismuh Makassar, Drs KH Mawardi Pewangi MPdI.

Hal itu ia sampaikan saat membawakan materi pada hari kedua pelaksanaan Masa Orientasi Akademik dan Ta'aruf Mahasiswa Baru Unismuh Makassar tahun akademik 2021/2022, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 21 September 2021.

Unismuh Makassar dan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya, lanjut Kiai Mawardi, memiliki ciri khas yakni menerapkan caturdharma perguruan tinggi, sedangkan perguruan tinggi lainnya umumnya hanya tridharma perguruan tinggi.

“Caturdharma tersebut yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, serta dharma yang keempat yaitu Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. AIK ini diajarkan selama delapan semester dan juga dalam bentuk ekstrakurikuler untuk menguatkan iman dan taqwa mahasiswa,” kata Kiai Mawardi yang mantan Dekan Fakultas Agama Islam (FAI).

Dengan diberikannya mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, katanya, maka mahasiswa Unismuh Makassar diharapkan tidak hanya jadi intelektual yang cerdas dan luas pengetahuannya, melainkan juga intelektual yang kuat iman dan ketaqwaannya, serta berakhlak mulia.

“Yang seperti itulah intelektual berkemajuan yang dibutuhkan oleh bangsa saat ini,” kata Kiai Mawardi. (zak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama