Rasanya Selalu Ada Ide Baru Setelah Mengikuti Diklat Literasi dan Numerasi

Ruangan kelas diatur dan ditata sedemikian rupa, sehingga suasananya terlihat dan terasa sangat menyenangkan. Semua empat sisi ruangan, dicat dengan warna dan pemandangan alam yang menarik. Juga ada meja kecil dan beberapa alat peraga yang diletakkan di atas meja dan sebagian digantung di dinding.

Melihat ke bagia atas, ternyata plafon yang biasa dicat dengan warna polos, ternyata juga dicat dan dibuatkan gambar awan biru dana wan berarak. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)


-------- 

PEDOMAN KARYA

Sabtu, 18 Desember 2021

 

Catatan dari Kunjungan Tim POP Intelektual Madani ke Jeneponto (2):

 

 

Rasanya Selalu Ada Ide Baru Setelah Mengikuti Diklat Literasi dan Numerasi

 

 

Oleh: Asnawin Aminuddin

(Wartawan Pedoman Karya)


Tim POP Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia yang terdiri atas para pengurus, LO bersama para trainer ke Jeneponto, Senin 13 Desember 2021, dimaksudkan untuk bertemu secara langsung dengan para guru (yang berjumlah 171 orang) dan kepala sekolah (20 orang) SD se-Kecamatan Bangkala Barat.

Para guru dan kepala sekolah tersebut adalah Diklat Literasi dan Numerasi Bagi Guru, dan Diklat Kepemimpinan Kepala Sekolah, Program Organisasi Penggerak (POP) Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud-Ristek RI Tahun 2021.

Pertemuan secara langsung itu dilakukan karena selama kurang lebih empat bulan, Diklat dilangsungkan secara daring melalui fasilitas zoom meeting di internet.

Selain bertemu langsung, Tim POP dan para trainer juga ingin melihat secara langsung kreasi-kreasi yang dilakukan para guru peserta Diklat, dan perubahan yang dilakukan di sekolah masing-masing.


Namun ketika tiba di lokasi, sambutan yang diberikan oleh para guru dan kepala sekolah, beserta Kordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Bangkala Barat Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto, Drs H Safir SPd, dan Pendamping Lapangan POP Intelektual Madani, Haeruddin Usra SPd MPd, sungguh di luar dugaan.

Rombongan Tim POP disambut dengan sambutan khas Makassar yakni ritual a’ngaru oleh seorang laki-laki dewasa yang berpakaian adat dan mengucapkan kalimat penyambutan dengan suara keras dan jantan sambil memegang badik (senjata khas Bugis – Makassar), lalu dilanjutkan dengan tari paduppa oleh anak-anak SD setempat.

Direktur Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia yang juga penanggung jawab Program Organisasi Penggerak (POP) Bagi Guru dan Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Bangkala Barat, Anirwan, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh guru dan kepala sekolah dari 20 sekolah sasaran yang telah mempersiapkan acara dengan begitu meriah.


“Kami tidak menyangka akan disambut semeriah ini oleh tuan rumah. Semoga kehadiran kami tidak memberatkan. Sebuah kebanggaan besar dapat berkumpul bersama guru-guru hebat di Kecamatan Bangkala Barat,” kata Anirwan.

Di Kecamatan Bangkala Barat, Tim POP dan para trainer terlebih dahulu diantar ke SD Inpres 137 Bontomanai. Ada beberapa ruangan kelas yang diperlihatkan yaitu ruangan kelas satu dan ruangan kelas dua.

Ruangan kelas tersebut diatur dan ditata sedemikian rupa, sehingga suasananya terlihat dan terasa sangat menyenangkan. Semua empat sisi ruangan, dicat dengan warna dan pemandangan alam yang menarik.

Juga ada meja kecil dan beberapa alat peraga yang diletakkan di atas meja dan sebagian digantung di dinding.

Melihat ke bagia atas, ternyata plafon yang biasa dicat dengan warna polos, ternyata juga dicat dan dibuatkan gambar awan biru dana wan berarak.

Suasana kelas benar-benar lain dari biasanya. Kelas tersebut seperti berada di tempat terbuka dengan latar pemandangan alam yang menarik, serta seolah-olah berada di bawa langit yang biru dengan awan yang berarak.


Rombongan Tim POP dan para trainer pun dibuat berdecak kagum menyaksikan suasana ruangan kelas yang terasa sangat sejuk dan menyenangkan tersebut.

Kepala Sekolah SD Inpres 137 Bontomanai, Risawati, mengatakan, ide mendesain kelas menjadi lebih menarik, terinspirasi dari beberapa penjelasan trainer dalam Diklat Literasi dan Numerasi selama kurang lebih empat bulan.

“Rasanya selalu ada ide baru setelah mendapatkan materi dari para trainer setiap minggunya. Makanya kami tidak sabar untuk mengimplementasikan ilmu yang kami dapatkan dari pelatihan. Alhamdulillah, ternyata Tim POP dan para trainer yang menyaksikan desain kelas kami, memberikan apresiasi positif dengan apa yang kami lakukan,” ungkap Risawati.

Bendahara Umum POP, Renny Puteri Harapan SIPem MAP, menyampaikan terima kasih dan rasa syukur atas kerjasama dan responsivitas dari para kepala sekolah serta para guru di Kecamatan Bangkala Barat.


“Mewakili seluruh rekan di Perkumpulan saya berucap terumakasih dan angkat topi atas besarnya antusiasme serta respon semua pihak yang terlibat, utamanya semangat belajar mengikuti Diklat selama kurang lebih empat bulan dengan melewati berbagai proses dan kendala jaringan,” ungkap Renny.

Dia menyebut kepala sekolah dan guru di SD Inpres 137 Bontomanai sangat kreatif dan inovatif dalam mendesain ruangan kelas, dan menyatakan sekolah tersebut perlu menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain.

“Kepala sekolah dan guru mengantar kami ke ruangan kelas 1 dan kelas 2. Suasananya sangat nyaman, ruangan tertata rapi dan bersih. Pasti murid-murid betah di kelasnya kalau desainnya seperti ini, terasa bermain sambal belajar,” ungkap Renny. (bersambung)


------

Artikel sebelumnya:

Guru SD se-Kecamatan Bangkala Barat Jeneponto Tatap Muka dengan Panitia dan Trainer POP

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama