Kuda Troya Demo Jokowi

Berhingga demo mahasiswa yang murni kemarin, 11/4/2022, saya pun merakit kata: _semoga isu demo murni mahasiswa, tidak dibilang sukses ternodai__ terbelenggu __ terpulang kembali padamu, jadi debu__ .

Lalu, kembali saya menggores tulisan berjudul, Kuda Troya Demo, hasil inspirasi dari sms inbok sahabat facebook 12/4/2022.


 


------

PEDOMAN KARYA

Rabu, 13 April 2022

 

OPINI SASTRAWI

 

 

Kuda Troya Demo Jokowi

 

 

Oleh: Maman A Majid Binfas

(Akademisi, Sastrawan, Budayawan)


Secara metaforis, istilah “Kuda Troya” kini mengacu kepada tipu daya yang membuat sasaran dengan mengundang musuh ke tempat yang seharusnya terlindungi. Program komputer atau proyek taktik jahat yang menipu pengguna agar mereka secara sukarela menjalankan program tersebut. Hal itu sehingga dijuluki “Trojan Horse” atau “Trojan.”

Kemudian, media Tempo yang diteruskan oleh Darusalam, JS.,(2014) menulis tentang esensi Kuda Troya, misalnya: dalam percakapan sehari-hari–terutama di kalangan orang Betawi–strategi mengelabui musuh dikenal dengan istilah akal bulus.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, juga dalam Kamus Ungkapan dan Peribahasa Betawi yang ditulis Abdul Chaer, akal bulus adalah tipu muslihat yang licik.

Termasuk, soal penyusupan, kembali merujuk cerita orang Betawi, saya pernah menonton film Samson Betawi yang diperankan almarhum Benyamin Suaeb. Kegagahan Samson Betawi, mendadak rontok setelah bulu ketiak Samson Betawi dicukur habis oleh perempuan yang sudah berhasil membuat Samson Betawi tergila-gila.

Bukan tidak mungkin, perempuan dalam cerita Samson Betawi itu adalah orang yang disusupkan lawan-lawan Samson Betawi yang nyaris frustasi menghadapi kekuatan Samson Betawi yang tak tertandingi.

Mungkin ini juga, tidak boleh dinafikan muncul tuduhan dari berbagai kalangan tentang sinetrolisasi di setiap aksi demo, dan selalu dikaitkan siasat bersistem dari pihak tertentu. Bahkan mengarah kepada istana pemerintahan yang sedang menikmati kue di dalam berkuasa. Dan selalu berulang dugaan demikian, tidak perlu selalu disalahkan, mungkin juga boleh benar atau kurang dikesankan memang demikian adanya.

Berhingga demo mahasiswa yang murni kemarin, 11/4/2022, saya pun merakit kata: _semoga isu demo murni mahasiswa, tidak dibilang sukses ternodai__ terbelenggu __ terpulang kembali padamu, jadi debu__ .

Lalu, kembali saya menggores tulisan berjudul, Kuda Troya Demo, hasil inspirasi dari sms inbok sahabat facebook 12/4/2022.

 

Kuda Troya Demo

 

Ada yang bertanya sama saya, kemarin selepas sahur melalui inbox facebook, __

namanya dirahasiakan,

dan itu sebagaimana kebiasaannya sebelum purnabakti, _melacak signal berlawanan arus untuk dijeblosin_

 

“Ass wwb  ...

selamat berpuasa bang.

gak turun gunung nih...

Ruslan buton dah turun ke jalan

salam taklim.”

 

Saya jawab;__

 

Wlkmslm

Sama2

Sekarang lagi di puncak gunung rinjani menenangkan diri, sambil melirik lereng yang bermain kelereng .... dengan para dagelan dadu bermata domino__

__ juga

Demo berpacu kuda troya dari Yunani kuno__🎠

...

Walaupun, terkesan dengan “trojan horse” rakitan kata-kata di atas, namun saya tetap berharap logis kepada Presiden Jokowi, semoga tidak ambigu di dalam membaca arus sebagai hamba Tuhan.

Tentu, logisnya sebagai hamba Tuhan yang benar-benar beriman dan meyakini kebenaran akan ada akhiran sebagai tumpuan berharap kebaikan, semoga diberkahi husnul khatimah. Termasuk, kepada Jokowi yang sedang mengemban amanah sebagai Presiden.

 

Jokowi vs Husnul khatimah

 

Kalau boleh saran kepada Presiden Jokowi, baiknya tak perlu larut dalam wadah gorengan__

Lebih luhur mungkin kiranya berpikir logis, bagaimana dapatin kado husnul khatimah, di dalam mengakhiri jabatannya berdasarkan jatah diembannya__

Biarkan mereka yang belum mendapatin kegaringan gorengan untuk berdagelan hingga kehangusan, berhingga mautan menghampiri dalam dagelannya__apapun dilakukannya, tentu Tuhan tidak buta pula, dan publik akan menilai dengan batas kelogisan dilihatnya.

Dan itu, akan menjadi jejak lukisan sejarah berbicara dengan sendirinya. Tidak perlu dihalau dengan lapisan arogansi pasalisasi yang melelahkan, dan juga akan menguras energi kesejatian atlas husnul khatimahnya.

Kalau benar meyakini pesan Tuhan, di dalam QS. Al-Fajr: 27-30, yang artinya.

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!”

Terkecuali, kalau tidak meyakini pesan Tuhan yang menjadi dasar keimanan sesungguhnya.

Sekali lagi, ini hanya sekadar saran, itu pun manakala berkenan diterima, termasuk yang lainnya bersalam.__

Tulisan ini jujur, demi Tuhan tidak ada niat terselubung guna mengharap imbalan, seperti gerakan kuda troya demo berupeti apapun. Terkecuali, mengharap kesadaran kolektif demi kebaikan Bangsa Indonesia tercinta yang diberkahi Tuhan.

Semoga Bangsa Indonesia mencapai; Baldatun Thoyyibatun wa rabbhun ghaffur, secara bahasa berarti: ”Negeri yang baik dengan rabb Yang maha pengampun.”

Wallahu a'lam

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama