Amir Armas, Lelaki Petualang dari Bulukumba



Amir Armas (kiri) bersama penulis. (Foto: Ahmad Ali) 




----------

PEDOMAN KARYA

Kamis, 07 Juli 2022



Amir Armas, Lelaki Petualang dari Bulukumba 



Amir Armas. Begitulah namanya. Sejak kecil, ia sudah memiliki jiwa petualang. Ia lelaki pemberani dan pantang menyerah. Berani melawan, berani berkelahi, dan berani menghadapi berbagai tantangan hidup.

Pernah sekali ia melakukan kesalahan karena kenakalannya dan ia dikejar oleh pamannya di dalam rumah panggung. 

Ia melompat dari jendela rumah dan kemudian berlari ke rumah keluarganya yang cukup jauh dan sudah agak malam pula. Ia berjalan sendirian dan hanya bermodalkan suling bambu.

"Kalau saya merasa agak sepi atau dihantui rasa takut, saya tiup aja itu suling bambu sambil tetap berjalan," kata Etta Amir, sapaan akrab saya kepadanya sebagai ponakan kepada pamannya, saat ngobrol-ngobrol di Dunkin Donuts, Mall Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat, 07 Juli 2017. 

Dalam perjalanan di malam hari itu, ia juga harus menyeberang sungai dan meminta tolong kepada seorang nelayan untuk diseberangkan dengan perahu kecil (orang di kampung menyebutnya: lepa-lepa).

Tamat Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar) tahun 1962, di Ela-ela, Kecamatan Ujungbulu, Bulukumba, ia kemudian "diungsikan" ke Makassar (karena kenakalannya) dan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Teknik Negeri (STN) di Makassar.

Selama sekolah di Makassar, ia juga cukup banyak "bermasalah" di sekolah, maupun di tengah keluarga, terutama karena ia "terlalu kreatif" dan banyak akal (bulus).

Jiwa petualangannya dan perjalanan hidup kemudian mendamparkannya ke Jakarta dan singkat cerita, ia akhirnya menjadi pengusaha dan memiliki rumah makan (ikan bakar) di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, yang cukup terkenal dan banyak langganannya ketika itu.

Saat itulah, ia terpilih menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta dari Golkar (sekarang Partai Golkar).

"Usia saya sekarang sudah 68 tahun dan saya masih orang Golkar, tapi saya lebih banyak bermain di belakang layar. Begitupun di Kadin dan di KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan)," kata Amir Armas. (asnawin aminuddin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama