SDIT Ar-Rahmah Makassar Punya 6 Program Inovasi

ENAM INOVASI. SDIT Ar-Rahmah yang beralamat di Perum Dosen Unhas Tamalanrea, Makassar mengembangkan enam inovasi dalam pembinaan murid di sekolah. (IST)
 






-----

Selasa, 06 September 2022

 

 

SDIT Ar-Rahmah Makassar Punya 6 Program Inovasi

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sekolah harus jadi salah satu organisasi yang terus mengembangkan diri, karena sekolah banyak berkaitan dengan generasi yang juga sangat cepat perkembangannya, sehingga harus menyesuaikan diri dengan cara melakukan terobosan melalui program-program inovatif.

Itulah yang jadi latar pemikiran, ketika Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar-Rahmah mengembangkan berbagai program inovasi. Tak hanya satu, tapi ada enam program inovasi dikembangkan oleh SD yang beralamat di Perum Dosen Unhas Tamalanrea, Makassar.

“Program-program inovasi ini mulai dikembangkan sejak tahun 2018 hingga 2022. Ada yang berkaitan dengan perpustakaan digital, majalah daring, organisasi, serta kepemimpinan bagi murid SD, serta aplikasi untuk mendukung penguatan pendidikan karakter,” terang Kepala SDIT Ar-Rahmah Makassar, Jusria Kadir SSos, kepada wartawan di Makassar, Senin, 05 September 2022.

Bunda Yus, sapaan akrab Jusria Kadir, menjelaskan, pada tahun 2018 mereka mengembangkan dua program, yakni Pacea dan Patih.

Pacea itu akronim dari Pagi Ceria Ar-Rahmah. Program ini lebih mendorong agar ada cara supaya siswa datang ke sekolah lebih cepat dengan perasaan gembira. Maka, dibuatlah semacam panggung ceria.

“Ini sesuai semangat Ar-Rahma sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA), sedangkan Patih merupakan akronim dari Presiden Siswa SDIT Ar-Rahmah. Semacam Ketua OSIS di SMP dan SMA. Program ini merupakan implementasi hak partisipasi anak dan pendidikan demokrasi pada tingkat SD,” jelas Bunda Yus.

Ada lagi program SAVA atau System Aplikasi Virtual Ar-Rahmah, dan Macca Smart Library disingkat MSL.

Lewat aplikasi SAVA, memudahkan guru, orang tua, dan siswa menginput data dan melihat hasilnya dengan cepat, sedangkan MSL merupakan perpustakaan digital, yang memudahkan warga sekolah mengakses bahan bacaan bisa dari mana saja. Solusi ini sangat bermanfaat selama pandemi Covid-19.

“Visi sekolah itu mengharapkan agar bisa melahirkan pemimpin muda yang religius, smart, kolaboratif dan peduli lingkungan. Salah satunya, bisa dicapai melalui proses pembiasaan. Misalnya, pembiasaan buang sampah di tempatnya, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Lalu bagaimana mendapatkan datanya? Nah, itu bisa lewat aplikasi SAVA ini, yang mudah dilakukan melalui smartphone,” beber Bunda Yus.

Alumni Sekolah Guru Indonesia (SGI) Millenial Leader itu menambahkan, ada lagi program inovasi lainnya, yaitu Boba Ar (Bola Baji’ Ar-Rahmah) dan Malino Ar (Majalah Literasi Online AR-Rahmah).

Boba Ar merupakan suatu tempat penanganan kasus anak yang ramah anak. Ada kode etik dibuat untuk menjaga nama dari anak-anak yang butuh pendampingan dan perhatian. Di situ juga menjadi bola atau rumah dalam Bahasa Bugis, bagi unit kesiswaan dan pusat kegiatan.

“Lain lagi dengan Malino AR, itu merupakan majalah dinding yang dibuat dalam bentuk online atau digital. Supaya masyarakat umum bisa melihat aktivitas dan kreativitas yang dikembangkan di SDIT Ar-Rahmah,” kata Bunda Yus. (rt)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama