Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 di Bulukumba




---

Ahad, 23 Oktober 2022


Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 di Bulukumba



BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). - Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 di SDN 2 Terang Terang, Bulukumba, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Orientasi yang berlangsung sehari itu dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Hamrina Andi Muri.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Bagian Umum Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan, Harisman, Penanggung Jawab PGP Balai Besar Guru Penggerak Sulsel, Ibrahim Asri, dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Bulukumba, Sahabuddin.

Sekretaris Dinas Pendidikan Bulukumba Andi Hamrina Andi Muri, mengatakan, kolaborasi akan sukses jika semua elemen tahu dan paham mengenai tanggung jawabnya masing-masing.

"Dinas pendidikan akan mensupport maksimal setiap program pendidikan," kata Andi Rina, sapaan akrab Andi Hamrina Andi Muri.

Dia mengatakan guru harus mengubah paradigma lama. Guru juga harus paham dan bisa menggunakan teknologi, sebab jika tidak, guru akan tergilas zaman.

"Pahami dan gunakan TI agar tidak digilas zaman. Digilas zaman jauh lebih kejam daripada digilas buldozer," katanya mengasumsikan pentingnya guru mengikuti perkembangan teknologi.

Kepada guru penggerak Andi Rina berpesan agar berbagi ilmu yang dimiliki kepada teman agar berkah. Kalau perlu seminasikan dengan kawan guru lainnya agar setiap problem bisa diselesaikan bersama melalui diskusi.

Dia menyebut kegiatan yang diselenggarakan oleh BBGP Sulsel ini selaras dengan program Bupati Bulukumba di bidang pendidikan.

"Pak Bupati ada program untuk mengassesmen guru untuk mempersiapkan mereka menjadi assesor sehingga anak didiknya memahami minatnya masing-masing," katanya.

Dikatakan, di Bulukumba guru sudah diassesmen untuk selanjutnya mengassesmen anak didiknya agar memahami bakat dan minat mereka.

Andi Rina juga mengatakan, sangat mensuppor kegiatan yang dilakukan Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan ini agar sukses menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid

"Mari lakukan perubahan berarti. Mulai dari satuan pendidikan masing-masing. Perubahan yang berimplikasi pada output. Diknas akan support yang melakukan perubahan dan telah menyiapkan reward dan punish," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum BBGP Sulsel, Harisman, mengatakan, tugas guru itu mulia untuk mencerdaskan anak bangsa.

Namun tetap perlu berkolaborasi karena semua elemen harus terlibat di dalamnya.

Seremonial ini, lanjut Harisman, hanya pelengkap saja. Apalagi, pembukaannya sudah dilakukan secara nasional dan sekarang ini ditindaklanjuti.

"Yang terpilih sebagai calon guru penggerak sudah memenuhi standar. Bapak dan ibu adalah guru hebat karena lolos berkat kemampuan. Tidak ada intervensi karena yang seleksi adalah tim pusat yang menghubungi langsung calon peserta," kata Harisman.

Dikatakan, program ini sudah berlangsung setahun lalu. Sekarang evaluasi dampaknya.

"Sekarang sudah angkatan 7 dan akan berakhir bulan Maret 2023. Ini rangkaian panjang. Siapkan energi untuk menuntaskan tugas ini," kata Harisman.

Calon guru penggerak setelah lulus menjadi guru penggerak akan mendapat sertifikat sebagai pengakuan bahwa yang bersangkutan layak menjadi kepala sekolah, setelah digembleng selama sembilan bulan.

Guru penggerak mampu merancang model pembelajaran yang memberi peluang kepada murid berkreasi untuk berkembang sesuai potensi diri masing-masing.

"Jangan memaksa anak pada bidang yang tidak dia gemari," katanya.

Guru harus melahirkan ide model pembelajaran. Tempat anak sesuai potensi.

Setiap anak punya bakat menonjol dan tugas guru memaksimalkan potensinya untuk itulah merdeka belajar hadir. (re) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama