Puisi: Sang Ayah

Sahabat menyandarkan duka di bahuku

lama baru kami bertemu

ia pergi jauh meninggalkan rumah

meninggalkan anak dan istri hidup terpisah

anak-anak tumbuh dalam asuhan ibu

sebagaimana anak lain mereka rindu kasih ayah

namun apa daya, ayah tak pernah ada

tak berkabar dimana ayah berada

 



------

PEDOMAN KARYA

Selasa, 27 Desember 2022

 

PUISI

 

 

Sang Ayah

 

 

Karya: Aspar Paturusi

 

Sahabat menyandarkan duka di bahuku

lama baru kami bertemu

ia pergi jauh meninggalkan rumah

meninggalkan anak dan istri hidup terpisah

anak-anak tumbuh dalam asuhan ibu

sebagaimana anak lain mereka rindu kasih ayah

namun apa daya, ayah tak pernah ada

tak berkabar dimana ayah berada

 

Suatu hari di malam lebaran

ayah tiba-tiba muncul di pintu

ia bagai orang asing  di tengah keluarga

sang anak terutama yang sulung

menutup rapat-rapat pintu hati

tiada maaf bagi ayah yang menghilang

dari halaman kehidupan keluarga

 

Walau istri, ibu mereka, melunak hatinya

melihat suami kian tua dan tubuh melemah

anak sulung lantang berkata:

tak ada udara baginya bernapas di rumah

bagiku ayah hanya masa lalu

namanya telah terhapus di halaman buku

 

Pergilah hai lelaki tua menjemput takdirmu

kau seret sendiri menjauh langkah kakimu

hatimu disayat duka

hati kami dibalut luka

 

Dengan langkah gontai, ia memilih pergi

si bungsu menangisi kepergian ayah

air mata ibu membasahi sajadah

 

Sulung sadar dan mengejar ayah

di tepi sungai berarus deras

hanya bungkusan baju ayah ditemukan

Sulung terduduk menyesali diri

ayah tak kembali lagi

 

----

Jakarta, 11 Mei 2018


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama