Semua Pertandingan PSM Ada dalam Buku “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah”

SATU ABAD PSM. Foto atas foto bersama seusai diskusi. Foto kiri bawah, Dekan FDK UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad. Foto kanan bawah dari kanan ke kiri, Dr HM Dahlan Abubakar, Dr Ahmad Rum Bismar, Syamsuddin Umar, dan Rusdin Tompo, pada Diskusi Buku “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah”, di Ruang Lecture Theater FDK UIN Alauddin, Samata, Gowa, Selasa, 10 Januari 2023.



-----

PEDOMAN KARYA

Rabu, 11 Januari 2023

 

Dari Diskusi Buku; Satu Abad PSM Mengukir Sejarah (1):

 

 

Semua Pertandingan PSM Ada dalam Buku “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah”

 

 

Oleh: Asnawin Aminuddin

(Wartawan Pedoman Karya)

 

Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bekerja sama Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan menggelar “Diskusi Buku Awal Tahun 2023”, di Ruang Lecture Theater FDK UIN Alauddin, Samata, Gowa, Selasa, 10 Januari 2023.

Buku yang didiskusikan yaitu buku berjudul “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah”, karya Dr H Muhammad Dahlan Abubakar dan Andi Widya Syadzwina. Dahlan Abubakar hadir langsung dalam diskusi tersebut, sedangkan Andi Widya Syadzwina hadir secara daring.

Diskusi menghadirkan dua pembahas, yakni Syamsuddin Umar (mantan pelatih PSM dan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulsel) dan Dr Ahmad Rum Bismar (dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar), dengan moderator Asnawin Aminuddin.

Diskusi dihadiri puluhan akademisi, wartawan, penulis, seniman, sastrawan, dan juga mahasiswa, antara lain Yudhistira Sukatanya (mantan Kepala Stasiun RRI, seniman, sutradara), Muhammad Amir Jaya (Presiden Forum Sastra Indonesia Timur / FOSAIT), Dr Suradi Yasil (sastrawan asal Sulawesi Barat), Rahman Rumaday (penulis novel “Maharku, Pedang dan Kain Kafan”), Mohammad Muttaqin Azikin (penulis buku “Narasi Sederhana Sang Pembelajar”), dan Muannas (wartawan).

Beberapa lainnya hadir secara daring, antara lain seniman dan sastrawan Aspar Paturusi dari Jakarta, Dr Tammasse Balla MHum (Ketua Program S2 Bahasa Indonesia, Unhas) dari Turki, serta H Sofwan Abubakar SH MHum (dosen dan mantan WD 3 Fakultas Hukum, Universitas Mataram) dari Mataram.

Dekan FDK UIN Alauddin, Dr Firdaus Muhammad menyampaikan terima kasih kepada pembicara dan undangan yang hadir dan mengatakan diskusi buku akan diadakan secara rutin di FDK UIN Alauddin.

“Bulan lalu, tepatnya pada 08 Desember 2022, di tempat ini, kami mengadakan Temu Penulis Makassar dengan mengundang budayawan D Zawawi Imron dan dihadiri para penulis, penyair, sastrawan, akademisi dan mahasiswa,” kata Firdaus.

Dalam pertemuan penulis tersebut, kata Firdaus, muncul ide menerbitkan buku kumpulan tulisan dan profil para penulis Makassar (Sulawesi Selatan, pen).

“Alhamdulillah, sudah terbit buku pertama dari 25 penulis, dari rencananya 100 Penulis Makassar. Jadi kalau terkumpul lagi 25 tulisan, kami terbitkan lagi jadi buku seri kedua, begitu seterusnya,” jelas Firdaus, seraya menambahkan bahwa diskusi buku akan diadakan secara rutin bulan di Kampus FDK UIN Alauddin Makassar.

Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan, Rusdin Tompo, mengatakan, diskusi buku sudah menjadi agenda rutin SATUPENA Sulawesi Selatan.

Diskusi buku dilakukan SATUPENA Sulawesi Selatan bekerja sama dengan berbagai lembaga, instansi, dan organisasi, termasuk dengan perguruan tinggi.

Rusdin sebagai Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan terima kasih kepada Dekan FDK UIN Alauddin, Firdaus Muhammad, atas kerjasamanya, juga terima kasih kepada penulis buku Dahlan Abubakar, pembahas Syamsuddin Umar dan Ahmad Rum Bismar, serta semua yang hadir pada diskusi buku tersebut.

 

Catatan Tersisa dari Buku “Ramang Macan Bola”

 

Dahlan Abubakar yang diberi kesempatan pertama berbicara, mengaku tidak pernah membayangkan bukunya akan dibahas di Kampus FDK UIN Alauddin Makassar.

“Buku ini terbit pada tahun 2020 dan belum pernah diluncurkan, juga belum pernah didiskusikan, dan ternyata didiskusikan pertama kali di Kampus UIN Alauddin,” ungkap Dahlan.

Pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 02 Oktober 2953, mengaku ditawari oleh Dekan FDK UIN Alauddin, Firdaus Muhammad, untuk didiskusikan buku biografinya, tapi Dahlan merasa buku biografinya tidak mendesak untuk dibahas.

Ia kemudian menawarkan balik kepada Dekan FDK UIN Alauddin agar buku yang dibahas yaitu buku “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah”, yang ditulisnya bersama Andi Widya Syadzwina, dan Firdaus Muhammad setuju dengan tawaran tersebut.

“Terima kasih kepada adinda Firdaus Muhammad. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar kini jadi lumbung literasi di Makassar. Andaikan ada dua Firdaus Muhammad di UIN Alauddin, mungkin saya akan lupa Unhas,” kata Dahlan sambil tersenyum dan disambut tawa serta tepuk tangan hadirin.

Dahlan Abubakar yang wartawan senior dan juga akademisi (pensiunan dosen Universitas Hasanuddin, Makassar, dan kini masih mengajar di beberapa perguruan tinggi) kemudian menceritakan ikhwal terbitnya buku “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah.”

Setelah menerbitkan buku “Ramang Macan Bola” (diluncurkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, di Kantor Menpora, Jakarta, Selasa, 09 Agustus 2011), ternyata masih banyak catatan dan data yang tersisa terkait Ramang dan PSM (Persatuan Sepakbola Makassar).

Dari banyaknya catatan tersisa itulah kemudian muncul ide menulis buku tentang PSM, dan dalam prosesnya Dahlan Abubakar banyak mendapatkan bantuan dari Nasrullah Nara (wartawan Harian Kompas dan alumni Unhas) saat ia melakukan riset untuk disertasinya di Perpustakaan Harian Kompas.

Dahlan Abubakar meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Linguistik dari Unhas Makassar pada 18 Mei 2018 (dalam usia 65 tahun) dengan penelitian mengenai Bahasa Jurnalistik.

“Tahun 2017, saya ada kesempatan melakukan riset di Perpustakaan Kompas dan saya banyak dibantu oleh adinda Nasrullah Nara, wartawan Harian Kompas. Dari situlah muncul banyak sekali informasi mengenai PSM dan ternyata sangat membantu saya dalam menyusun buku sejarah PSM,” tutur Dahlan.

Bulan Agustus 2019, PSM Makassar menjuarai Piala Indonesia 2018/19, setelah di partai final mengalahkan Persija Jakarta dengan skor agregat 2-1. Momentum itu dimanfaatkan oleh Dahlan Abubakar untuk mencari data tambahan dari pihak manajemen PSM, dan kemudian manajemen PSM merekomendasikan Andi Widya Sadzwina, Media Officer PSM untuk membantunya.

Maka buku sejarah PSM kemudian disusun bersama oleh Dahlan Abubakar dan Andi Widya Sadzwina dan rampung pada 2020.

“Hampir tidak ada pertandingan PSM yang terlewatkan dalam buku ini. Jadi saya anjurkan kepada para penggemar PSM agar memiliki buku Satu Abad PSM Mengukir Sejarah,” kata Dahlan sambil tersenyum, dan menambahkan, “Kalau mau lihat perjalanan PSM, baca buku ini.” (bersambung)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama