Samakah Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadr?

NUZULUL QUR'AN. Malam turunnya ayat pertama itulah yang disebut malam Nuzulul Qur’an, sedangkan lailatul qadar adalah satu malam yang penuh kemuliaan pada bulan Ramadhan yang oleh Allah SWT disebutkan lebih baik daripada seribu bulan. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)





----------

PEDOMAN KARYA

Kamis, 29 April 2021

 

Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar (1):

 

 

Samakah Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadr?

 

 

Oleh: Asnawin Aminuddin

(Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel)

 

Dalam diskusi kecil di sebuah masjid seusai shalat subuh berjamaah, salah seorang jamaah membuka diskusi dengan melontarkan pertanyaan, “Mengapa Nuzulul Qur’an diperingati pada 17 Ramadhan? Bukankah lailatul qadar itu disuruh cari pada sepuluh malam terakhir Ramadhan dan pada malam-malam ganjil?”

Pertanyaan itu tentu saja sangat menarik dan memang wajar bila dipertanyakan. Lailatul qadar atau malam kemuliaan itu diceritakan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Qadr, Surah ke-97.

(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar, (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (4) Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. (5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Kemudian dalam Surah Al-Baqarah, surah ke-2, ayat 185, dijelaskan:

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an,  sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Dan dalam Surah Ad-Dukhan, surah ke-44, ayat 3, disebutkan,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (pertama kali) pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kami-lah yang memberi peringatan.”

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa Al-qur’an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan, dan ayat pertama yang turun yaitu Surah Al-‘Alaq, surah ke-96 dalam Al-Qur’an.

(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, (4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. (5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Nuzulul Qur’an

 

Malam turunnya ayat pertama itulah yang disebut malam Nuzulul Qur’an, sedangkan lailatul qadar adalah satu malam yang penuh kemuliaan pada bulan Ramadhan yang oleh Allah SWT disebutkan lebih baik daripada seribu bulan.

Pertanyaannya, tanggal berapa atau hari ke berapa bulan Ramadhan ayat pertama itu turun?

Ada yang mengatakan Nuzulul Qur’an jatuh pada 17 Ramadhan, dengan mengacu kepada Surat Al-Anfal, surah ke-8, ayat 41, yang artinya ;

Artinya, “…jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan (AlQur‟an) kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan.”

Yang dimaksud dengan Hari Furqan atau hari bertemunya dua pasukan adalah hari pertempuran Perang Badar. Peristiwa perang tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan Tahun Kedua Hijriyah.

Ada juga yang mengatakan, malam turunnya Al-Qur’an itu pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, dan pada malam-malam ganjil.

Rasulullah Muhammad SAW pernah mengabarkan tentang kapan akan datangnya malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist yang lain juga dijelaskan: “Berusahalah untuk mencarinya pada sepuluh hari terakhir. Apabila kalian lemah atau kurang fit, maka jangan sampai engkau lengah pada tujuh hari terakhir” (HR Bukhari dan Muslim)

Apakah Rasulullah pernah merayakan atau memperingati Nuzulul Qur’an? Apakah para sahabat pernah memperingati Nuzulul Qur’an? Ternyata tidak. Rasulullah tidak pernah merayakan Nuzulul Qur’an. Sahabat juga tidak ada yang merayakannya.

Lalu mengapa setelah sekian lama ada yang merayakan Malam Nuzulul Qur’an? Jawabannya, kemungkinan berawal dari niat baik para ulama untuk menghidupkan dan lebih mengggairahkan bulan Ramadhan. (bersambung)

-----

Artikel Bagian 2:

Mengapa di Indonesia Nuzulul Qur’an Diperingati pada 17 Ramadhan?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama