Tahniah, KH Ahmad Dahlan Bermazhab Poligami

POLIGAMI. KH Ahmad Dahlan sekembalinya dari Mekah tahun 1905, menikah dengan Siti Walidah yang sebelumnya memang telah dijodohkan oleh orang tuanya. Istri pertamanya ini yang paling lama bersamanya sampai beliau wafat. Kedua, menikah dengan Nyai Abdullah, ketiga, Nyai Rum. Keempat, Ibu Nyai Aisyah, Kelima, Nyai Yasin. Dari istri yang kedua sampai kelima berstatus janda.

 


-------

PEDOMAN KARYA

Ahad, 30 Juli 2023

 

Tahniah, KH Ahmad Dahlan Bermazhab Poligami

 

Oleh: Maman A Majid Binfas

(Akademisi, Seniman, Budayawan)

 

Kemarin, setelah dari Singapura, kemudian tiba di Kualalumpur malam hari. Setelah solat subuh, sejenak menghirup angin segar di depan teras hotel penginapan. Namun tak diduga burung Gagak datang menghampiri seakan menyapa di pagi hari tanpa jarak.

Seakan burung gagak menyambut dengan lembut_ salam tahniah_telah datang di Hentian kajang Selangor guna dikenang kembali_ di masa study S3, kenang telah berlalu delapan tahun.

Ternyata di sini, alam masih bersih, biar burung pun bebas hampa ketakutan berhabitat apa adanya_ sekalipun di sela gedung dengan keramaian manusia yang tak saling perduli satu sama lainya. Tetapi sirkulasi perkembangan habitat pun tetap menjulang, baik manusia maupun burung-burung berlainan warna juga suku dan ras negeri.

Tahniah, tuan telah kembali melancong dengan kebiasaan menukil diksi akademis, __selalu ternamakan seminar antarbangsa. Mungkin, itu yang ingin disampaikan tahniah oleh burung gagak, tetapi bukan dimazhabkan secara mitologiskan, sekalipun berbias diksi poligami yang dibolehkan, sebagaimana jejak para kiai atau ulama yang telah berlalu mesti dikenang selalu, sala satu di antarannya KH Ahmad Dahlan.

Topik ini, penulis bahas bersama Dr KH Mawardi Pewangi (Wakil Rektor IV Unismuh Makassar) telah membentang di seminar Antarbangsa, di Universiti Kebangsaan Malaysia.

Di mana dalam abstraksi, dinukilkan mengenai pemaknaan mazhab merupakan pandangan atau pendapat imam tentang hukum yang berlaku tentang dalil agama yang dikajinya sehingga mudah dipahami dan dipercaya akan kevalidannya.

Mazhab yang valid dapat dijadikan sebagai kaidah “mâ lâ yatimm al-wâjib illâ bihi fa huwâ wâjib”; sekiranya suatu urusan tidak akan sempurna manakala tanpa alat, maka alat itu menjadi wajib adanya.

Esensi alat wajib adanya, adalah menjadi dasar mazhab berpikir guna melahirkan kreativitas gerakan pembahuruan untuk saling mencerahkan antara sesama manusia.

Landasan mazhab tersebut, menjadi keyakinan KH Ahmad Dahlan di dalam mendirikan organisasinya. Termasuk, bermazhab poligami sebagai metode ‘syarra'a-yusyarri’u-tasyri'an’ menjadi solusi sehingga dilakukannya ‘rukhshah’ atau terpaksa dilakukan dengan alasan karena kondisi-kondisi tertentu.

Artikel bertopik KH Ahmad Dahlan bermazhab Poligami ini, dikaji menggunakan metodologi kualitatif guna menggambarkan apa adanya tentang tapak jejaknya.

Esensinya menjadi i'tibar tentang jejak tokoh umat Islam yang melakukan mazhab poligami dalam sejarah perjalanan hidupnya.

Jejaknya, KH Ahmad Dahlan sekembalinya dari Mekah tahun 1905, menikah dengan Siti Walidah yang sebelumnya memang telah dijodohkan oleh orang tuanya. Istri pertamanya ini yang paling lama bersamanya sampai beliau wafat. Kedua, menikah dengan Nyai Abdullah, ketiga, Nyai Rum. Keempat, Ibu Nyai Aisyah, Kelima, Nyai Yasin. Dari istri yang kedua sampai kelima berstatus janda.

Jadi, dalam hal mazhab poligami KH Ahmad Dahlan tidak pernah digembar-gemborkan dan ditemukan pesannya untuk bermazhab poligami, baik kepada keluarga maupun kepada anggota organisasi yang didirikannya. Padahal, esensi dari tujuan pendirian suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari gagasan dan pemikiran oleh pendirinya.

Orang yang bergabung menjadi anggota secara sadar telah setuju dan bersepakat dengan tujuan organisasi sebagaimana gagasan pendirinya, termasuk di dalam bermazhab.

Tentu, tidak mungkin dalam goresan singkat ini akan menguraikan secara tuntas, namun boleh baca pada artikel penuh yang dimuat dalam prosiding dan jurnal akan diterbitkan oleh panitia seminar antarbangsa.

 

.....…

UNISMUH Makassar tetap Mencerahkan pendidikan berkualitas tinggi dalam melintasi zaman berkeadaban.***


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama