Buatlah untuk Kami Sebuah Tuhan

BERHALA. Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian Utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala).”

 

-----

PEDOMAN KARYA

Ahad, 21 April 2024

 

AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN:

 

Buatlah untuk Kami Sebuah Tuhan

 


wa jaawaznaa bibaniii israaa-iilal-bahra fa atau 'alaa qoumiy ya'kufuuna 'alaaa ashnaamil lahum, qaaluu yaa muusaj'al lanaaa ilaahang kamaa lahum aalihah, qaala innakum qaumung taj-haluun, inna haaa-ulaaa-i mutabbarum maa hum fiihi wa baathilum maa kaanuu ya'maluun, qaala a ghairallahi abghiikum ilaahaw wa huwa fadhdhalakum 'alal-'aalamiin


Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian Utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala).”

(Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.”

Sesungguhnya mereka akan dihancurkan (oleh kepercayaan) yang dianutnya dan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan.

Dia (Musa) berkata, “Pantaskah aku mencari tuhan untukmu selain Allah, padahal Dia yang telah melebihkan kamu atas segala umat (pada masa itu).” (QS 7 / Al-A'raf, ayat 138-140)

 

-----

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan kami telah seberangkan Bani Israil melintasi laut, kemudian mereka melewati suatu kaum yang bersimpuh dan menekuni penyembahan terhadap berhala-berhala mereka.

Bani Israil berkata (kepada musa), “Jadikanlah bagi kami wahai Musa patung yang akan kami sembah dan kami jadikan sebagai tuhan seperti orang-orang itu memiliki patung-patung yang mereka sembah.”

Maka Musa berkata kepada mereka, “Wahai kaumku, sesungguhnya kalian itu orang-orang bodoh yang tidak paham akan keagungan Allah, dan kalian tidak mengetahui bahwa sesungguhnya ibadah itu tidak sepatutnya dikerjakan kecuali bagi Allah semata, Dzat yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”

Sesungguhnya orang-orang yang duduk bersimpuh di depan berhala-berhala tersebut, akan dihancurkan kesyirikan yang ada pada mereka, dan akan disirnakan dan lenyap apa yang mereka perbuat yang berupa penyembahan terhadap berhala-berhala yang sama sekali tidak dapat menghalangi siksaan Allah dari mereka, jika ia turun menimpa mereka.

Musa berkata kepada kaumnya, “Apakah pantas kepada selain Allah aku akan mencarikan sesembahan yang kalian sembah, sedangkan Allah itu, Dia-lah yang menciptakan kalian dan melebihkan kalian atas segala umat pada zaman kalian dengan bayaknya jumlah nabi yang berada di tengah kalian dan dengan dihancurkannya musuh-musuh kalian, serta tanda-tanda kenabian yang Allah menampakkannya secara khusus kepada kalian?”

 

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu” setelah Allah menyelamatkan mereka dari musuh mereka, yaitu Fir’aun dan bala tentaranya, dimana Allah telah membinasakan mereka sementara Bani Israil melihatnya. “Maka setelah mereka sampai” yakni melewati “kepada sesuatu kaum yang sedang menyembah berhala mereka” yakni mereka berdiam padanya, ngalap berkah padanya, dan menyembahnya, lalu mereka berkata kepada nabi mereka, Musa as karena kebodohan dan ketidaktahuan mereka setelah sebelumnya Allah menunjukan kepada mereka ayat-ayatNya.

“Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)” yakni izinkan kami menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan kami seperti yang mereka lakukan.

Maka Musa menjawab; “Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat tuhan)” adakah kejahilan yang lebih besar daripada kejahilan orang tentang Tuhan dan pencipta-Nya dan dia ingin menyamakanNya dengan selainNya yang tidak dapat mendatangkan manfaat, mudarat, kematian, kehidupan dan kebangkitan?

Oleh karena itu Musa berkata kepada mereka. “Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan oleh kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan”, karena do'a mereka pada berhala-berhala itu adalah batil dan ia sendiri adalah batil amal dan tujuannya adalah sama-sama batil.

140. Mmusa menjawab; “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari Allah” yakni aku mencari Tuhan selain Allah yang disembah lagi sempurna pada dzatnya, sifat-sifatnya dan perbuatan-perbuatannya, “Padahal Dia-lah yang telah melebihkan kamu atas segala umat”, maka hal ini menuntutmu menyambut nikmat dan karuniaNya dan mensyukuri hal itu dengan mengesakanNya dalam beribadah dan mengingkari apa yang dipertuhankan oleh mereka.”

 

Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Allah SWT memberitahukan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang bodoh dari Bani Israil kepada Nabi Musa ketika mereka menyeberangi laut, dan mereka telah melihat ayat-ayat Allah dan keagungan kekuasaanNya (maka setelah mereka sampai) yakni mereka menyeberanginya (dengan suatu kaum yang sedang menyembah berhala mereka).

Ibnu Jarir berkata bahwa mereka menyembah berhala-berhala yang berbentuk sapi. Hal itu memberikan pengaruh sesuatu yang samar bagi mereka dalam menyembah anak sapi setelah itu lalu mereka berkata: “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah berhala sebagaimana mereka mempunyai beberapa berhala.”

Musa menjawab, “Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)” yaitu kalian tidak mengetahui keagungan dan kebesaran Allah serta hal yang wajib dipisahkan dariNya berupa sekutu dan tandingan (Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya) yakni dibinasakan (dan akan batallah apa yang selalu mereka kerjakan).

Nabi Musa mengingatkan mereka tentang nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada mereka, berupa pembebasan mereka dari kekangan dan kekuasaan Fir'aun, dan apa yang mereka alami berupa aib dan.kehinaan. Dan sesuatu yang mereka terima berupa kejayaan dan kepuasan atas musuh mereka, dan melihatnya dalam keadaan terhina, binasa, tenggelam dan hancur. Penafsiran ayat ini telah dijelaskan di Surah Al-Baqarah.

 

Referensi:

https://tafsirweb.com/2592-surat-al-araf-ayat-138.html

https://tafsirweb.com/2593-surat-al-araf-ayat-139.html

https://tafsirweb.com/2594-surat-al-araf-ayat-140.html


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama