Kopi Kurma ala Iqbal Parewangi


KOPI KURMA. Anggota DPD RI periode 2014-2019, yang kini maju kembali sebagai calon Anggota DPD RI periode 2019-2024, AM Iqbal Parewangi (ketiga dari kanan) ngopi bersama sejumlah warga, pada salah satu warkop di sekitar Pasar Cekkeng, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, Sabtu, 10 November 2018. (ist)





----

PEDOMAN KARYA
Selasa, 13 November 2018


Kopi Kurma ala Iqbal Parewangi


Bukan bermaksud tampil beda untuk menarik perhatian, tapi memang begitulah hobby atau kesenangan baru seorang AM Iqbal Parewangi.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2014-2019, yang kini maju kembali sebagai Calon Anggota DPD RI periode 2019-2024, punya cara tersendiri saat minum kopi.

Iqbal tidak minum kopi susu atau kopi yang ditambah sesendok gula sebagaimana lazimnya, tapi ia minum kopi yang kopinya tebal dan tanpa gula. Pahit? Tentu saja pahit, tapi di situlah nikmatnya dan di situlah seninya.

Tapi kopi tanpa gula itu tidak diseruput begitu saja. Iqbal minum kopi sambil makan buah kurma. Dan itu ia perkenalkan saat ngopi bersama sejumlah warga pada salah satu warkop di sekitar Pasar Cekkeng, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, Sabtu, 10 November 2018.

Ia kemudian mengungkapkan perasaannya lewat akun Facebook-nya setelah ngopi dan bercengkrama dengan warga setempat.

“Bersahaja namun bersahabat. Itu kesan saya selama hampir satu jam bercengkerama di warkop berdinding seng berlantai semen itu. Sembari menyimak riuh-rendah Pasar Cekkeng, Bulukumba, tepat di depannya,” tulis Iqbal.

Selera tak sama, katanya, karena sejumlah sahabat memilih menyeruput kopi susu dan Iqbal mengatakan dari aromanya, jelas kopi tersebut adalah kopi racikan khusus.

“Saya pesan kopi hitam ‘tebal’. Tanpa gula, pahit. Tapi dengan kurma, lebih nikmat dan sehat. Staf pun sudah mafhum. Setiap kali saya pesan kopi hitam, mereka sudah siaga dengan kurma,” ungkap Iqbal.

Ia mengatakan, resep minum kopi dengan kurma itu ia adopsi dari Oman, hampir satu tahun silam.

“Kunyah kurmanya, lalu seruput kopinya. Nikmatnya padat, sehatnya dapat,” kata Iqbal.

Saat menyaksikan cara ngopi tersebut, rupanya beberapa pengunjung warkop mulai tertarik. Sesaat sebelum Iqbal pamit, mereka pun ramai-ramai memesan kopi hitam tanpa gula.

“Sempat saya lihat mereka mulai menyeruput resep baru kopi kurma itu. Ada sedikit raut tak terduga, dan selebihnya adalah raut rasa tambah. Alhamdulillah,” ungkap Iqbal.

Boleh juga itu dicoba ustadz. Sayangnya warkop-warkop yang ada, umumnya tidak menyediakan kurma, he..he..he.. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama