Darmawati Sebut Penurunan Angka Stunting Salah Satu Yang Diprioritaskan di Bulukumba

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Bulukumba, Hj Darmawati SE (ketiga dari kiri) mewakili Wakil Bupati Bulukumba HA Edy Manaf selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Bulukumba, pada pembukaan acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap II Tingkat Kabupaten Bulukumba, di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Kamis, 01 Desember 2022. (ist)
 



----

Kamis, 01 Desember 2022

 

 

Darmawati Sebut Penurunan Angka Stunting Salah Satu Yang Diprioritaskan di Bulukumba

 

 

BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Bulukumba, Hj Darmawati SE, menyebut penurunan stunting (gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk) menjadi salah satu program pemerintah yang diprioritaskan.

“Fenomena stunting saat ini menjadi salah satu program pemerintah yang harus diprioritaskan, sebab stunting merupakan ancaman bagi Indonesia, karena anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, tapi juga pertumbuhan otaknya yang dipengaruhi berbagai faktor di antaranya masalah sosial ekonomi, asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, kekurangan nutrisi, dan masalah lingkungan," papar Darmawati.

Hal itu ia sampaikan saat membacakan sambutan Wakil Bupati Bulukumba HA Edy Manaf selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Bulukumba, pada pembukaan acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap II Tingkat Kabupaten Bulukumba, di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Kamis, 01 Desember 2022.

Kegiatan itu dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan diwakili Koordinator KBKS, Kepala Dinas PPKBP3A Bulukumba, dr Hj Wahyuni, sejumlah Kepala OPD, para Camat, para Kepala Puskesmas dan para Kepala UPT Balai Penyuluhan.

Darmawati menjelaskan, stunting telah menjadi program pemerintah yang harus diselesaikan secara terintegrasi dengan lintas sector, sehingga Presiden RI membuat Peraturan Nomor 72 Tahun 2022 tentang percepatan penurunan stunting.

“Penurunan angka stunting menjadi salah satu hal yang diprioritaskan di Kabupaten Bulukumba. Oleh karena itu, saya berharap agar mendapatkan support dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat,” kata Darmawati.

Tak kalah penting adalah penyusunan program kerja percepatan penurunan stunting, baik dari segi penyediaan sarana dan prasarana air bersih, sanitasi, maupun peningkatan pelayanan kesehatan, ketersediaan alat medis dan pemenuhan tenaga medis terlatih agar target penurunan stunting di Kabuapten Bulukumba dapat tercapai.

“Untuk percepatan penurunan stunting salah satu tahapan penting yang kita lalui adalah,  dilakukan audit kasus stunting yang merupakan kegiatan strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi yang bertujuan mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa,” tutur Darmawati.

Dia berharap Tim Pendamping Keluarga (TPK), Tim Pendamping Gizi (TPG) dan tenaga medis lainnya sebagai garda terdepan diharapkan dapat bekerja dengan maksimal untuk menemukan, mendampingi dan memberikan edukasi bagi keluarga-keluarga beresiko stunting.

Kadis PPKBP3A Bulukumba, dr Hj Wahyuni dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini bertujuan sebagai wadah penyebarluasan infornasi mengenai jumlah data keluarga beresiko stunting dan data kasus stunting yang ada di Bulukumba.

Wahyuni juga menyampaikan hasil kajian dan rencana tindak lanjut yang telah disetujui oleh Wakil Bupati Bulukumba, serta memberi edukasi dan penguatan pelaksanaan intervensi spesifik bagi tim pendamping keluarga, tenaga pendamping gizi dan tenaga medis lainnya. (sl)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama