Dua Profesor Jadi Juri IMA 2022 Kota Makassar

Dua profesor, yakni Prof Darmawan Salman, dan Prof Yusran Jusuf, menjadi Tim Juri Lomba Innovation Major Awards (IMA) 2022, yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar.
 






-----

Jumat, 02 Desember 2022


Dua Profesor Jadi Juri IMA 2022 Kota Makassar


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dua profesor, yakni Prof Darmawan Salman, dan Prof Yusran Jusuf, menjadi Tim Juri Lomba Innovation Major Awards (IMA) 2022, yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar.

melakukan verifikasi lapangan di sekolah-sekolah yang masuk 6 besar Lomba IMA 2022, pada Rabu, 30 November 2022. 

Tim yang terdiri dari Prof Darmawan Salman, MS, Prof Dr Ir Yusran Jusuf, M.Si dan Andi Bukti Djufrie itu, datang untuk melihat praktik inovasi yang dilakukan. Andi Bukti Djufrie merupakan Kepala Balitbangda Kota Makassar, instansi penyelenggara IMA.

Di SD Negeri Kompleks Sambung Jawa, tim disambut Kepala UPT SPF SD Negeri Kompleks Sambung Jawa, Fahmawati, S.Pd, guru-guru, Ketua Komite Sekolah, orang tua siswa dan anak-anak yang tergabung dalam TEMAN. TEMAN merupakan akronim dari Tim Edukasi dan Mediasi Anak, salah satu inovasi yang masuk 6 besat IMA 2022.

Begitu memasuki komplek sekolah, tim disambut dengan Tari Paddupa, Ganrang Bulo, dan Tari Wonderland. Meski sempat turun hujan, tapi tidak menyurutkan semangat anak-anak menampilkan kebolehannya.

Anak-anak juga terlihat cukup percaya diri ketika menjawab pertanyaan Prof Darmawan Salman. Mereka ditanya tentang penanganan kasus oleh TEMAN dan bagaimana penyelesaiannya. Anggota TEMAN yang terdiri dari Rania, Afgan dan Devano, menjelaskan tentang prosedur mediasi yang dilakukan. Kasusnya terkait bullying dan pemalakan, yang bisa diselesaikan melalui mediasi 

"Pelakunya meminta maaf dan kemudian berdamai. Pelaku berjanji tidak mengulangi perbuatannya," papar Devano.

Prof Yusran Jusuf bertanya tentang peran kemitraan yang sudah dilakukan oleh SD Negeri Kompleks Sambung Jawa terhadap organisasi perangkat daerah (OPD). Fahmawati mengungkapkan bahwa sekolahnya banyak mendapat dukungan dari berbagai instansi pada lingkup Pemkot Makassar, bahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Kemitraan yang kami lakukan itu beberapa di antaranya dilembagakan melalui penandatanganan MoU," jelas Fahmawati.

Prof Yusran Jusuf menilai positif inovasi TEMAN karena bisa melatih kemandirian anak dalam menyelesaikan masalah. Namun dia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan program. Dia berharap inovasi-inovasi yang bagus seperti ini bisa direplikasi di sekolah lain.

Sebelumnya, tim juga mendatangi SD Inpres Banta-Bantaeng I, yang juga masuk 6 besar IMA 2022. Di sekolah yang berada di Kecamatan Rappocini itu, tim diterima oleh Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-Bantaeng I, Hj Baena, S.Pd, M.Pd, juga guru-guru, orangtua siswa, dan murid-murid. Sekolah ini tampil dengan inovasi Siap Gerak sebagai upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Prof Darmawan Salman, MS, saat di SD Inpres Banta-Bantaeng I meminta sekolah menyiapkan profil inovasi secara utuh dan prosedur program Siap Gerak. Seorang siswa juga diminta untuk memperagakan Siap Gerak dan dilakukan dengan baik. 

Tim juga bertanya, apakah program ini disampaikan ke orang lain dan cara bagaimana mensosialisasikannya, terutama bagi orangtua dan saudara di rumah. 

Ibu dari Nur Jihan menyampaikan bahwa anaknya juga mengingatkan agar memperhatikan kesehatan diri dan dampaknya pada orang lain. Misalnya, apabila batuk atau berdehem maka mulut kita ditutup dengan lengan. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama