Beredar Kabar 30 Orang Positif Corona Lolos Masuk Toraja Utara


TIDAK BENAR. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Toraja Utara, Anugrah Y Rundupadang, membantah kabar mengenai 30 orang positif corona yang beberapa waktu lalu mudik ke kampung masing-masing, kini disebut berhasil masuk kembali Toraja Utara melalui perbatasan Buntu Buaya. (ist)







-----
Jumat, 29 Mei 2020


Beredar Kabar 30 Orang Positif Corona Lolos Masuk Toraja Utara


-         Jubir Gugus Covid-19: Itu Tidak Benar


TORAJA UTAMA, (PEDOMAN KARYA). Pembicaraan mengenai seorang pabentor atau tukang bentor berinisial “CN” yang selama ini menetap di Toraja Utara dan kemudian meninggal dunia di Takalar dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lalu dimakamkan dengan protokol Covid-19, belum juga berakhir.

Kini beredar lagi kabar atau isu baru yang tidak mengenakkan dan malah meresahkan, yaitu isu mengenai 30 orang positif corona yang beberapa waktu lalu mudik ke kampung masing-masing, kini disebut berhasil masuk kembali Toraja Utara melalui perbatasan Buntu Buaya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Toraja Utara, Anugrah Y Rundupadang, pun langsung membantah kabar tersebut. Dia mengatakan, isu tersebut adalah hoax.

“Itu tidak benar. Hoax,” tandas Anugrah.

Dia mengaku sudah mengkonfirmasi isu tersebut kepada Ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama, bahwa terjadi mis-komunikasi mengenai penjelasan 30 warga Toraja Utara yang baru berencana akan mudik kembali ke Toraja Utara sebaiknya diperiksa secara ketat dan dilakukan uji RDT (Rapid Test).

Berkenaan dengan beredarnya isu tersebut, Pemkab Toraja Utara meminta segenap masyarakat Toraja agar lebih cerdas menilai dan diharapkan agar bijak menggunakan media sosial dengan tidak langsung meneruskan informasi yang bisa meresahkan, dan tidak jelas sumbernya.

Meninggal di Takalar

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Toraja Utara mengklarifikasi informasi yang beredar mengenai seorang pabentor atau tukang bentor berinisial “CN” yang selama ini menetap di Toraja Utara dan kemudian meninggal dunia di Takalar, Rabu, 27 Mei 2020, dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Anugrah mengatakan, almarhum “CN” bersangkutan sudah meninggalkan Toraja Utara sejak 15 hari lalu, tepatnya pada 13 Mei 2020.

“Artinya, sudah melewati masa inkubasi penularan Covid-19,” ujar Anugrah. (herman barrung)

------
Berita terkait:

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama