Bukan Sakit, Tabrakangi Mobilna


“Bagaimanami kabarna Pak Desa? Saya kira menghilangi?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.

“Di rumah sakitki kodong,” ujar Daeng Nappa’.
“Sakit apai kodong?” tanya Daeng Tompo’.
“Bukan sakit, tabrakangi mobilna. Maumi pulang ke rumahna tadi malam, tapi barangkali mengantuki bawa’ mobil, natabraki tiang listrika,” ungkap Daeng Nappa’.



-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 27 Januari 2018


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (99):


Bukan Sakit, Tabrakangi Mobilna


“Bagaimanami kabarna Pak Desa? Saya kira menghilangi?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.
“Di rumah sakitki kodong,” ujar Daeng Nappa’.
“Sakit apai kodong?” tanya Daeng Tompo’.
“Bukan sakit, tabrakangi mobilna. Maumi pulang ke rumahna tadi malam, tapi barangkali mengantuki bawa’ mobil, natabraki tiang listrika,” ungkap Daeng Nappa’.
“Jadi kenapami kodong?” tanya Daeng Tompo’.
“Belumpi ditauki ini, mudah-mudahan tidak apa-apaji,” ujar Daeng Nappa’.
“Jadi bagaimanami itu kasusna?” tanya Daeng Tompo’.
“Kasus apa?” Daeng Nappa’ balik bertanya.
“Maksudku, ini ‘kan mau pemilihan serentak Ketua RW dan Ketua RT, tapi dua kalimi ditunda. Pertama karena Pak Desa tiba-tiba sakit, kedua karena Pak Desa tiba-tiba menghilang, sekarang Pak Desa kecelakaan, jadi ditundamiseng itu pemilihanga?” tanya Daeng Tompo’.
“Barangkalimi, karena pasti sehatpi Pak Desa baru bisa dilanjutkan proses pemilihanga,” kata Daeng Nappa’.
“Mudah-mudahan cepatji sembuh kodong,” ujar Daeng Tompo’. (asnawin)

Jumat,17 November 2017
--------
@Obrolan 98:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/tiba-tiba-sakit-tiba-tiba-menghilang.html

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama