Setelah meraih gelar sarjana muda Bachelor of Arts (BA), Sahban melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana (S1) di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta. (Kampus ini belakangan berubah nama dan status menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, disingkat Uhamka). Di IKIP Muhammadiyah Jakarta, Sahban mengambil jurusan Keguruan dan Pedagogik.
-------
PEDOMAN
KARYA
Kamis,
09 Mei 2019
Biografi Sahban Liba (15):
Tentara yang Lanjut Kuliah S1 dan S2
Penulis: Hernita Sahban Liba
Sebagai
seorang tentara marinir, Sahban tentu saja setia dan disiplin menjalankan tugas
selama bertahun-tahun mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Sahban
mendampingi Gubernur Ali Sadikin
selama tujuh tahun dari tahun 1970
sampai dengan 1977.
Dengan
kesetiaan dan kedisiplinannya itu, selain nama baiknya terjaga, Sahban juga banyak memetik
pelajaran, terutama dari ketegasan Ali Sadikin yang juga seorang marinir dalam
memimpin DKI Jakarta.
Pelajaran-pelajaran
yang ia petik itu membuat Sahban berpikir panjang untuk masa depannya setelah pensiun
dan setelah tidak lagi aktif sebagai tentara yang dikaryakan di Pemerintahan
Provinsi DKI Jakarta.
Ia
tidak ingin terlena dengan berbagai fasilitas yang dinikmatinya selama ini,
yakni menerima gaji, tunjangan, dan berbagai fasilitas, termasuk jalan-jalan ke
mancanegara, seperti Perancis, Mesir, Jerman,
dan Singapura.
Ia juga tidak ingin hanya menghabiskan hari tua setelah pensiun dengan tanpa kegiatan atau aktivitas yang berarti. Sahban bahkan masih memendam semangat mencari tantangan setelah memasuki masa purna bakti sebagai tentara yang dikaryakan.
Ia juga tidak ingin hanya menghabiskan hari tua setelah pensiun dengan tanpa kegiatan atau aktivitas yang berarti. Sahban bahkan masih memendam semangat mencari tantangan setelah memasuki masa purna bakti sebagai tentara yang dikaryakan.
Karena
itulah ia melanjutkan pendidikannya yang terputus saat meletus Gerakan 30
September 1965 yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (G-30-S PKI).
------
Baca juga:
Lolos dari Kebiadaban G-30-S PKI, Masuk Jadi Prajurit Marinir
------
Baca juga:
Lolos dari Kebiadaban G-30-S PKI, Masuk Jadi Prajurit Marinir
---------
Setelah meraih gelar sarjana muda Bachelor of Arts (BA), Sahban melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana (S1) di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta. (Kampus ini belakangan berubah nama dan status menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, disingkat Uhamka). Di IKIP Muhammadiyah Jakarta, Sahban mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.
Setelah
lulus dari IKIP Muhammadiyah, Sahban kembali
melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister (S2) dan ia memilih kuliah di
Sekolah Tinggi Manajemen (STIMA) IMMI Jakarta. Setelah beberapa tahun kuliah, ia pun memperoleh gelar Magister Manajemen (MM).
Tentu
saja tidak mudah meluangkan waktu kuliah sambil kerja, tetapi Sahban mampu
melakukannya karena ada semangat dan cita-cita besar yang ingin dicapainya
setelah memasuki masa purnawirawan.
Cita-cita
besar itu akan ia dibaktikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia berharap setelah
cita-cita besar itu terwujud, dapat dinikmati manfaatnya oleh orang banyak.
Di
sisi lain, Sahban juga akan mencatat sejarah hidupnya sebagai salah seorang
tentara marinir yang mampu melanjutkan kuliah ke jenjang S1 dan S2. (bersambung)
Editor:
Asnawin Aminuddin