Sekarang Tidak Beraturanmi Pengangkatan Pejabatka


“Pengangkatan dan penempatan pejabat tidak melihat lagi latar belakang pendidikan. Ada kepala sekolah jadi camat, ada insinyur jadi kepala dinas pendidikan, ada sarjana kesehatan jadi lurah. Pokokna tidak beraturanmi,” kata Daeng Nappa’.

 




---------

PEDOMAN KARYA
Rabu, 18 September 2019


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Sekarang Tidak Beraturanmi Pengangkatan Pejabatka



“Sekarang ini tidak beraturanmi pengangkatan pejabatka,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ siang menjelang lohor di warkop terminal.

“Tidak beraturan bagaimana?’ tanya Daeng Tompo’.

“Pengangkatan dan penempatan pejabat tidak melihat lagi latar belakang pendidikan. Ada kepala sekolah jadi camat, ada insinyur jadi kepala dinas pendidikan, ada sarjana kesehatan jadi lurah. Pokokna tidak beraturanmi,” kata Daeng Nappa’.

“Betul tawwa, kayaknya begitu sekarang ini pemerintahan di daerah,” timpal Daeng Tompo’.

“Barangkali itu mau-maunaji bupati, walikota, dan gubernur mengangkat dan menempatkan pejabat pada satu posisi, tergantung kedekatan kapang,” kata Daeng Nappa’.

“Yang kasihan itu pejabat yang kinerjanya bagus, tapi tidak dekat dengan pimpinan,” ujar Daeng Tompo’.

“Kasihan kenapai?” tanya Daeng Nappa’.

“Gampang sekali dipindahkan atau bahkan dinonjobkan,” kata Daeng Tompo’.

“Dan sepertinya sudah banyak yang seperti itu,” timpal Daeng Nappa’.

“Kesimpulannya, kalau mauki dapat jabatan, haruski’ dekat-dekat dengan pimpinan. Kalau perlu menempel teruski kemanapun dia pergi,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Menempel kayak perangko,” timpal Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

Rabu, 18 September 2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama