Satu Bulan-ji Kodong Pak Prof Jadi Walikota


“Pertanyaanna sekarang, kenapa begitu cepat diganti? Adakah kesalahan fatal yang nabikin? Atau memang tidak disukaki sama Pak Gub?” tanya Daeng Tompo’.

“Banyak sekali isu yang berkembang, termasuk soal bertambahnya kasus positif corona,” ujar Daeng Nappa’.

 


------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 27 Juni 2020


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Satu Bulan-ji Kodong Pak Prof Jadi Walikota


“Satu bulan-ji kodong Pak Prof Jadi Pejabat Walikota. Tidak sampai dua bulan,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang pada salah satu warkop di alun-alun lapangan seusai shalat lohor berjamaah di masjid.

“Rekor kayaknya itu,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Baa, rekor tojeng kapang itu,” kata Daeng Nappa’ balas tersenyum.

“Pertanyaanna sekarang, kenapa begitu cepat diganti? Adakah kesalahan fatal yang nabikin? Atau memang tidak disukaki sama Pak Gub?” tanya Daeng Tompo’.

“Banyak sekali isu yang berkembang, termasuk soal bertambahnya kasus positif corona,” ujar Daeng Nappa’.

“Kalau kita’ dalam posisi seperti itu, apa yang kita’ bikin?” tanya Daeng Tompo’.

“Posisi apa maksudnya bos? Gubernur atau Pejabat Walikota?” Daeng Nappa’ balik bertanya.

“Janganmaki’ jadi gubernur, pejabat walikota-mo,” ujar Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Maksudnya Pejabat Walikota yang hanya satu bulan lebih menjabat?” tanya Daeng Nappa’ lagi.

“Ya,” kata Daeng Tompo’.

“Terus-terang saya pasti kecewa, tapi sudahmi deh, terlalu jauhki nanti mengkhayal,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum dan langsung menyeruput kopi pahitnya.
(asnawin)

Sabtu, 27 Juni 2020


------
Obrolan sebelumnya: 

Masih Pantaskah Itu Anggota DPR Disebut Wakil Rakyat?

Merajalela Lagi Coronayya, Sampai-sampai IGD RSUD Ditutup

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama