Kenapa Ada yang Ditangkap, Ada Juga yang Dibiarkanji


“Itumi yang kutanyakan. Kenapa ada yang dipersoalkan kerumunannya, bahkan ada ditangkap, tapi ada juga yang dibiarkanji, padahal kerumunannya juga banyak, bahkan lebih banyak?” tanya Daeng Nappa’.



-------

PEDOMAN KARYA

Ahad, 13 Desember 2020

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Kenapa Ada yang Ditangkap, Ada Juga yang Dibiarkanji

 

 

“Kenapa ada yang ditangkap, ada juga yang dibiarkanji?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopo pagi warkop terminal.

“Siapa yang ditangkap, dan siapa yang dibiarkanji? Apa ini yang kita bicarakan?” tanya Daeng Tompo’.

“Ini sekarang banyak sekalimi kerumunan orang, mulai dari kerumunan di pasar, di pesta-pesta perkawinan, kerumunan massa kampanye Pilkada, sampai kerumunan di tempat-wisata, kata Daeng Nappa’.

“Terus?” potong Daeng Tompo’.

“Malah banyakmi pesta perkawinan di kampung yang diramaikan dengan musik dangdut elekton,” kata Daeng Nappa’.

“Terus?” potong Daeng Tompo’ lagi.

“Itumi yang kutanyakan. Kenapa ada yang dipersoalkan kerumunannya, bahkan ada ditangkap, tapi ada juga yang dibiarkanji, padahal kerumunannya juga banyak, bahkan lebih banyak?” tanya Daeng Nappa’.

“Kayaknya salah orangki’ Daeng Nappa’,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Salah orang bagaimana?” tanya Daeng Nappa’.

“Saya bukan orang yang tepat untuk ditanya’,” kata Daeng Tompo’ masih sambil tersenyum.

“Jadi siapaji padeng mau kutanya?” tanya Daeng Nappa’.

“Tanyalah pada rumput yang bergoyang,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa, sementara Daeng Nappa’ hanya bisa geleng-geleng kepala seraya menyeruput kopi pahitnya. (asnawin)

 

Tombolo’, Ahad, 13 Desember 2020

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama