Dosen Unismuh Bersama Pemuda di Jeneponto Bentuk Rumah Perdamaian Empo Sipitangari

RUMAH PERDAMAIAN. Dua dosen Unismuh Makassar foto bersama sejumlah pemuda di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Mereka sepakat mendirikan Rumah Perdamaian Empo Sipitangari. (ist)
 





------------

Rabu, 07 Juli 2021

 

 

Dosen Unismuh Bersama Pemuda di Jeneponto Bentuk Rumah Perdamaian Empo Sipitangari

 

 

JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bersama pemuda di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mendirikan Rumah Perdamaian Empo Sipitangari.

Pendirian Rumah Perdamaian Empo Sipitangari itu berangkat dari kegelisahan banyak pihak yang sering menyaksikan terjadinya konflik, terkhusus di Desa Ujung Bulu, terutama pada menjelang, saat, dan pasca-perhelatan pesta demokrasi, baik di tingkat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Pemilihan Bupati (Pilbup) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), maupun pada Pemilihan Calon Legislator (Pilcaleg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Dan pemuda sering jadi korban, karena mereka dimanfaatkan oleh calon kepala desa, calon bupati, calon legislator sebagai tim sukses, yang akhirnya para pemuda dan masyarakat yang berbeda pilihan pun kerap berselisih dan berkonflik,” kata dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Syarifuddin SPd MPd, dan dosen Pendidikan Kewarganegaraan, Aulia Andika Rukman SH MH, kepada wartawan via WhatsApp (WA), Rabu, 07 Juli 2021.

Syarifuddin mengatakan, hadirnya Rumah Perdamaian Empo Sipitangarri (duduk bersama bermusyawarah) secara kekeluargaan sebagai resolusi konflik, berfungsi sebagai wadah untuk meminimalisir ataupun meredam terjadinya konflik di antara para pemuda, khususnya di Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia, Jeneponto.

“Hadirnya Rumah Perdamaian Empo Sipitangari bisa menjadi solusi dalam mengelola dan memenej konflik sosial yang terjadi, sehingga setiap konflik yang terjadi bisa segera ditangani,” kata Syarifuddin.

Pembentukan Rumah Perdamaian tersebut, tambahnya, merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Unismuh Makassar melalui Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Tahun Anggaran 2021, yang dalam hal ini dilaksanakan oleh dua dosen Unismuh yakni Syarifuddin dan Aulia Andika Rukman.

Oleh keduanya, program tersebut diberi judul “PKM Kelompok Pemuda Desa Ujung Bulu Resolusi Konflik Rumah Perdamain Empo Sipitangarri (E_Sipi).”

“Dalam program ini, kami melakukan sosialisasi, serta memberikan pelatihan dan keterampilan (pada 19 dan 20 Juni 2021) kepada para pemuda terkait konflik dan bagaimana strategi yang cocok digunakan dalam meredam konflik,” kata Syarifuddin.

Selain itu, timpal Aulia Andika, dalam pelaksanaan kegiatan ini juga dilakukan penyuluhan peraturan perundang-undangan dan hukum positif untuk menciptakan pemuda yang sadar hukum.

“Output kegiatan setelah PKM dilaksanakan, yaitu menjadikan konflik pemuda bisa ditekan kemudian pemuda sudah memiliki kesadaran hukum,” kata Andika. (asnawin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama