Ketika Hape Belum Ada, Suasana Pertemuan Selalu Akrab

"Mungkin di kampung masih ada yang begitu. Di masjid-masjid juga masih ada yang begitu. Jamaah duduk-duduk sambil ngopi, ngobrol dan diselingi canda tawa," ujar Daeng Tompo'.


------

PEDOMAN KARYA 

Ahad, 21 September 2025


Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':


Ketika Hape Belum Ada, Suasana Pertemuan Selalu Akrab


"Berapa kita' hape ta'?" tanya Daeng Tompo' kepada Daeng Nappa' saat ngopi sore di teras belakang rumah Daeng Tompo'.

"Satu ji. Kenapakah?" tanya Daeng Nappa' heran.

"Saya biasa perhatikan, banyak orang selalu pegang hape dan main hape pada setiap kesempatan," kata Daeng Tompo'.

"Malah biasa ada orang main hape di saat menghadiri sebuah acara resmi, padahal acara sedang berlangsung," timpal Daeng Nappa'.

"Saat kumpul-kumpul bersama keluarga juga, kadang-kadang orang lebih banyak main hape," kata Daeng Tompo'.

"Akhirnya suasana jadi tidak akrab gara-gara semua orang masing-masing sibuk main hape," timpal Daeng Nappa'.

"Itulah. Dulu, ketika hape belum ada, suasana pertemuan selalu akrab, semua orang saling memandang, diselingi canda tawa," kenang Daeng Tompo'.

"Iye', berubahmi sekarang Daeng," kata Daeng Nappa'.

"Mungkin di kampung masih ada yang begitu. Di masjid-masjid juga masih ada yang begitu. Jamaah duduk-duduk sambil ngopi, ngobrol dan diselingi canda tawa," ujar Daeng Tompo'.

"Iye', tapi tidak banyakmi yang begitu. Di masjid-masjid juga umumnya jamaah langsung pulang setelah shalat, tidak ada yang tinggal duduk-duduk berbincang-bincang. Mereka seperti tidak punya waktu tinggal-tinggal di masjid," tutur Daeng Nappa'.

"Padahal kalau pulang di rumahnya, tidak adatongji nabikin," kata Daeng Tompo' sambil tersenyum. (asnawin)


Ahad, 21 September 2025

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama