Belanja di Warung Daeng Bollo Tidak Perlu Bayar, Cukup Bilang “Bapaka”


“Saya juga heran. Makanya waktu sudahma’ makan dan pergika bayar, kutanyaki yang punya warung. Namanya Daeng Bollo. Tabe Daeng Bollo, kalau orang belanja di warungta’ tidak perlu bayar, cukup bilang bapaka?” tutur Daeng Nappa’ menirukan pertanyaannya kepada ibu pemilik warung. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)





----

PEDOMAN KARYA

Kamis, 24 Juni 2021

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Belanja di Warung Daeng Bollo Tidak Perlu Bayar, Cukup Bilang “Bapaka”

 

 

“Tadi singgahka’ makan siang di warung dekat pasar. Ramai juga warungna, karena selain warung makan, warung itu juga menjual barang campuran,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Nappa’.

“Terus,” potong Daeng Tompo’.

“Waktu saya sementara makan, ada anak muda masuk dan minta rokok dua bungkus, terus dikasimi dua bungkus sama yang punya warung, sudah itu anak muda itu langsung pergi,” tutur Daeng Nappa’.

“Tidak bayarki?” tanya Daeng Tompo’.

“Tidak. Terus tidak lama kemudian, datang seorang ibu-ibu. Dia minta satu kilo gula pasir, mie instan tiga bungkus, dan telur asin dua butir. Terus dikasimi yang naminta dan sudah itu langsung pergi,” tutur Daeng Nappa’.

“Tidak bayarki?” tanya Daeng Tompo’.

“Tidak, tapi semua yang tidak bayar, kudengar bilangi ‘bapaka’, sudah itu langsungmi pergi,” ungkap Daeng Nappa’.

“Apa maksudna?” tanya Daeng Tompo’.

“Saya juga heran. Makanya waktu sudahma’ makan dan pergika bayar, kutanyaki yang punya warung. Namanya Daeng Bollo. Tabe Daeng Bollo, kalau orang belanja di warungta’ tidak perlu bayar, cukup bilang bapaka?” tutur Daeng Nappa’ menirukan pertanyaannya kepada ibu pemilik warung.

“Terus apa nabilang Daeng Bollo?” tanya Daeng Tompo’ penasaran.

“Nabilang, tidaklah. ‘Bapaka’ itu istilahji. Kalau ada pembeli bilang ‘bapaka’, berarti utang dulu. Jadi saya tinggal kucatatki, siapa pinjam apa, pada hari apa,” tutur Daeng Nappa’.

“Oh, jadi ‘bapaka’ itu artinya utang dulu, bayar belakangan?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Begitu nabilang Daeng Bollo,” jawab Daeng Nappa’ juga sambil tersenyum.

“Bapaka yang mana ini?” tanya Daeng Tompo’ masih sambil tersenyum.

“Ah, kita' itu, kitau'ji baru pura'-pura'ki' lagi bertanya,” jawab Daeng Nappa’ juga sambil tersenyum.

“Kalau begitu, mauka’ padeng kesana deh. Mauka’ ambil banyak-banyak, baru sudah itu bilangma ‘bapaka’, sudah itu langsungma’ pulang,” kata Daeng Tompo’ masih sambil tersenyum.

“Coba-cobami kalau tidak adaji maluta’,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

 

Kamis, 24 Juni 2021

#TettaTompo

------

Obrolan sebelumnya:

Sendal Mahal Dipakai di Kaki, Songkok Murah Dipakai di Kepala 

Ada yang Usulkan Bapaka Tiga Periode Jadi Presiden

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama