Indonesia Lahir dari Perbedaan


DIALOG KEBANGSAAN. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Bantaeng, menggelar Dialog Kebangsaan yang dihadiri berbagai elemen masyarakat, di Alun-Alun Pantai  Seruni Bantaeng, Rabu, 26 Juli 2017. Pembicara dari kiri ke kanan: Hartawan Zainuddin (Kadis KISP, (Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas), Andi Nurbaeti (Ketua KPUD Bantaeng), Letkol Sandi Kamidyanto (Dandim 1410 Bantaeng), dan Ansar Tuba (Asisten III Setda Bantaeng). (Foto: Akhmad Marmin)



-----------
Senin, 31 Juli 2017


Indonesia Lahir dari Perbedaan


            BANTAENG, (PEDOMAN KARYA). Indonesia lahir dari perbedaan dan perbedaan itu adalah adalah ciri khas bangsa Indonesia. Indonesia lahir dari berbagai suku ras dan agama, sehingga keberagaman dan perbedaan yang ada memang harus tetap dijaga.
“Dialog ini sangat penting. Supaya kerukunan dan keberagaman yang belakangan ini dipertajam untuk dijadikan perbedaan, bisa terus terjaga,” kata Bupati Bantaeng yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Setda Bantaeng, Ansar Tuba.
Hal itu dikemukakan pada acara Dialog Kebangsaan yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Bantaeng, yang dihadiri berbagai elemen masyarakat, di Alun-Alun Pantai  Seruni Bantaeng, Rabu, 26 Juli 2017.
Dandim 1410/Bantaeng Letkol Sandi Kamidyanto, yang menjadi salah seorang pembicara pada kesempatan tersebut juga mengingatkan bahwa ada empat pilar kebangsaan Indonesia, yakni Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Pembicara lain pada dialog tersebut yaitu Hartawan Zainuddin (Kadis Infokom), Faisal (Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas), serta Andi Nurbaeti (Ketua KPUD Bantaeng).
Kadis Infokom, Hartawan Zainuddin mengatakan, dialog kebangsaan yang dihadiri sekitar 100 orang tersebut diadakan guna menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sedangkan peserta dialog berasal dari berbagai elemen masyarakat, antara lain dari kalangan pendidik, agamawan, politisi, pemuda, lembaga swadaya masyarakat, wartawan, mahasiswa.

Kalangan mahasiswa yang hadir antara lain dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, serta Universitas Negeri Makassar (UNM), karena kebetulan mereka sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bantaeng. (Akhmad Marmin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama