Satupena Sulsel Beranggotakan 100 Sastrawan, Wartawan, Akademisi

SERATUS ANGGOTA. Koordinator Satupena Sulawesi Selatan, Rusdin Tompo, foto bersama beberapa anggota WAG Satupena Sulawesi Selatan dalam beberapa kesempatan berbeda.







---------

Kamis, 10 Maret 2022

 

 

Satupena Sulsel Beranggotakan 100 Sastrawan, Wartawan, Akademisi

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Meski belum diluncurkan, Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Sulawesi Selatan, terus mengembangkan jejaring. Koordinator Satupena Sulawesi Selatan, Rusdin Tompo, mengatakan, Grup WhatsApp (WAG) Satupena Sulawesi Selatan, kini sudah berjumlah 100 orang.

“Tahap selanjutnya, kami akan adakan penyusunan data base anggota. Data ini penting untuk keperluan, antara lain pembuatan profile untuk buku, untuk majalah digital, dan lain-lain,” kata Rusdin Tompo, dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu, 09 Maret 2022.

Mereka yang bergabung di grup Perkumpulan Penulis Satupena Sulawesi Selatan berasal dari beragam profesi, gender, dan genre kepenulisan. Ada beberapa guru besar, yakni Prof Itji Diana Daud (Unhas), Prof Kembong Daeng (UNM), dan Prof Ahmad M Sewang (UIN Alauddin).

Ada pula Prof Sukardi Weda (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM),  Dr Firdaus Muhammad (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin), Dr Suryadi Culla (Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan).

Aspar Paturusi (aktor dan penyair), Dr Syahriar Tato Lacoste (Ketua PARFI Sulsel), Asmin Amin (aktivis dan mantan anggota DPR RI), Yudhistira Sukatanya (sastrawan dan sutradara teater), Lukman Murtala (Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep).

“Akademisi yang bergabung di Satupena Sulawesi Selatan juga berasal dari lintas kampus. Mereka ada yang dari UNM, Unhas, Unismuh, UMI, juga UIM,” sebut Rusdin.

Selain akademisi, latar belakang anggota Satupena Sulawesi Selatan sangat beragam, yakni wartawan, musisi, perupa, sastrawan, guru, pustakawan, penulis, komunitas penggiat literasi, ibu-ibu relawan baca dan Bunda Pustaka. Juga ada aktivis, mahasiswa, pelajar, wirausaha, pegawai BUMN, penerbit, pemilik toko buku, pengelola kafe hingga pengacara.

“Anggota Satupena Sulawesi Selatan tersebar mulai dari Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Selayar, Maros, Pangkep, Bone, Sinjai, dan Enrekang,” urai Rusdin.

 

Komunitas Penulis

 

Perkumpulan Penulis Satupena, jelas Rusdin, merupakan komunitas penulis, yang terbentuk pada 34 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua.

Selain Koordinator Provinsi, Satupena juga punya tujuh Koordinator Pulau. Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, periode 2021-2026, adalah Denny JA.

“Program strategis Satupena, antara lain menciptakan ekosistem yang sehat bagi penulis, membuka akses dan koneksi ke industri, serta penghargaan bagi penulis. Bersama pemangku kepentingan lainnya, diharapkan Satupena dapat mewujudkan Kota Literasi di daerah,” tutur Rusdin.

 

Buku dan Musik

 

Dia menambahkan, setelah beranggotaan 100 orang lebih, akan diadakan penyusunan database anggota, kemudian membentuk formatur untuk menyusun pengurus Satupena Sulawesi Selatan.

“Pengurus ini yang nanti akan membuat program untuk lima tahun ke depan. Soal bentuk dan komposisi kepengurusan, diserahkan pada kita, sesuai kondisi daerah dan kebutuhan. Pendekatan kita, bukan sepenuhnya sebagai organisasi formal, tapi lebih ke semi-komunitas, biar lebih lincah dan fleksibel,” jelas Rusdin.

Tahap berikut, setelah kepengurusan terbentuk, akan dilaunching keberadaan Satupena Sulawesi Selatan. Bentuk acaranya berupa diskusi dan pertunjukan “Buku, Rupa, dan Musik.”

“Buku dan musik merupakan agenda strategis Satupena. Ini salah satu cara untuk menggaet milenial dan Generasi Z,” kata Rusdin.

 

Sambangi NUO

 

Pada Selasa, 08 Maret 2022, Rusdin Tompo bersama Subartono (admin medsos satupena) menyambangi Nazaruddin Umar Office (NUO) di Ruko Permatasari, Jl Sultan Alauddin, Makassar. NUO merupakan lembaga yang didirikan oleh Prof Dr KH Nazaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal.

Pada kesempatan itu, Satupena Sulawesi Selatan diajak kerjasama oleh Kepala Kantor NUO, Syahruddin Umar, untuk mengadakan diskusi bulanan di Kantor NUO.

Sebelumnya, Satupena Sulawesi Selatan juga diundang mengadakan kegiatan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin, Makassar. Kegiatan dalam bentuk temu penulis itu, rencananya akan ditindaklanjuti dengan penulisan buku bunga rampai oleh anggota Satupena Sulawesi Selatan.

Dekan FDK UIN Alauddin, Dr Firdaus Muhammad, pada pertemuan itu mengusulkan agar para anggota Satupena Sulsel diminta menulis sesuai latar belakang dan isu atau tema yang diminati.

“Tulisan dibuat selama Ramadan. Setelah itu dibukukan dan diluncurkan,” kata Rusdin menyampaikan usulan Firdaus Muhammad. (met)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama