---------
Jumat,
16 Juni 2017
Cita-cita Jadi
Polwan, Nurhidayat Lolos Masuk SMPN 1 Bantaeng
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Nurhidayat, salah seorang tamatan sekolah dasar (SD) dari Kecamatan
Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng, mengatakan dirinya bercita-cita menjadi polisi
wanita (Polwan). Untuk itulah, ia memilih mendaftar masuk pada sekolah unggulan
yakni di SMP Negeri 1 Bantaeng.
Setelah mengikuti tes tertulis pada
Senin, 12 Juni 2017, Nurhidayat ternyata lolos bersama 191 calon siswa baru
lainnya, yang diumumkan pada Rabu, 13 Juni 2017. Nurhidayat adalah pendaftar
ke-197 atau pendaftar terakhir pada penerimaan siswa baru tahun pelajaran
2017/2018.
“Saya senang bisa diterima disini,” kata
Nurhidayat, kepada “Pedoman Karya”, di Bantaeng, Jumat, 16 Juni 2017.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bantaeng, Santosa
SPd MM, yang ditemui di ruang kerjanya, Senin, 12 Juni 2017, mengatakan,
sekolahnya tahun ini hanya menerima 192 siswa baru, yang akan ditempatkan pada
enam kelas, terdiri atas 32 siswa per kelas.
“Sesuai ketentuan, sekolah ini hanya
dapat menerima maksimal 192 siswa untuk enam kelas, dengan asumsi 32 siswa
setiap kelas,” jelas Santosa.
Dia mengatakan, pendaftaran calon siswa
baru dan pengumuman hasil tes dilakukan dengan sistem daring (dalam jaringan/online)
di website resmi SMP Negeri 1 Bantaeng (www.smpn1bantaeng.sch.id), sementara
tes tertulis menggunakan sistem komputerisasi.
“Kami menggunakan sistem online untuk pendaftaran
dan pengumuman hasil tes, supaya peserta didik terbiasa dengan teknologi sejak
dini,” kata Satosa.
Tentang predikat “sekolah unggulan” yang
disematkan pada sekolah yang dipimpinnya, dia mengatakan, mempertahankan predikat
tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.
“Sebutan sekolah unggulan itu ada (diberikan,
red) di masa Pak Amin Syam menjabat Gubernur Sulsel (2003-2008), tetapi oleh
masyarakat, sebutan sekolah unggulan tetap melekat sampai saat ini,” ungkap Santosa.
Nilai Minimal
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
yang juga Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri 1
Bantaeng, Muhammad As'ad SPd, yang dihubungi terpisah mengatakan, tes tertulis
yang diberikan kepada calon siswa baru, terdiri atas matematika, IPA, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), serta Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti.
“Masing masing 20 nomor untuk setiap
bidang studi, yang dibagi atas 15 soal pilihan ganda dan lima soal essai,”
ungkap As’ad.
Tentang adanya persyaratan minimal nilai
ijazah atau nilai rata-rata rapor bagi
calon siswa baru yang menyebabkan minimnya jumlah pendaftar, dia mengatakan,
panitia tidak menetapkan syarat minimal nilai ijazah maupun nilai rata-rata rapor.
“Tidak ada itu. Kita buka pendaftaran
secara terbuka melalui internet dan tidak ada persyaratan minimal nilai ijazah
atau nilai rapor,” tegas As’ad. (Akhmad
Marmin)