---
Sabtu,
10 Juni 2017
Malam Lailatul
Qadar Itu Gampang
-
HMJ Bahasa
Indonesia Unismuh Gelar Tabligh Akbar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Malam lailatul qadar atau malam seribu bulan itu gampang
ditunggu, karena sudah jelas waktu kedatangannya, yaitu pada bulan suci
Ramadhan dan diperkirakan pada malam
ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan.
“Jadi sebenarnya gampang saja. Kita
tunggu saja datangnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan,” kata Ketua Pimpinan
Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Makassar, Nurdin Massi.
Hal itu disampaikan saat tampil sebagai
pembicara pada acara Tabligh Akbar dan Buka Puasa Bersama yang diadakan Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh
Makassar, di Masjid Subulussalam Unismuh Makassar Jumat, 09 Juni 2017.
Susahnya, kata Nurdin, karena malam
lailatul qadar tidak turun kepada setiap orang, bahkan hanya sedikit orang yang
didatangi malam lailatul qadar, yaitu orang-orang yang mulia.
“Yang perlu kita lakukan adalah
bersih-bersih diri. Kita bersihkan hati, kita bersihkan iman, kita bersihkan
ibadah, kita bersihkan lingkungan, khususnya lingkungan rumah. Bukan hanya
bersih dari kotoran dan najis, melainkan juga dari hal-hal yang membuat
malaikat enggan datang ke rumah kita, misalnya ada patung di dalam rumah,”
papar Nurdin.
Ketua Bidang Kemuhammadiyahan HMJ
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unismuh selaku Penanggungjawab
Acara Tabligh Akbar dan Buka Puasa Bersama, Najamuddin, mengatakan, kegiatan
yang mereka adakan mengusung tema: “Menjadi Pejuang Lailatul Qadar.”
Selain Tabligh Akbar dan Buka Puasa Bersama,
katanya, paitia juga membagi-bagikan secara gratis menu buka puasa kepada
pengguna jalan di depan Kampus Unismuh Makassar, Jalan Sultan Alauddin.
Ketua Umum HMJ Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Almunawar, menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan menjalin
silaturahim antar-mahasiswa lingkup FKIP Unismuh Makassar, serta antara
mahasiswa Unismuh dengan masyarakat.
Almunawar mengaku bersyukur karena acara
Tabligh Akbar dan Buka Puasa Bersama dapat terlaksana dengan baik, terutama
dengan banyaknya mahasiswa yang hadir yang ditaksir berjumlah sekitar 200
orang. (zak)