Kuliah di Masjid Terapung Makassar


KULIAH DI MASJID TERAPUNG. Kuliah di ruang kelas itu sudah biasa. Kuliah di tempat terbuka juga sudah biasa. Tapi kuliah di masjid terapung Makassar, itu tidak biasa. Tidak lazim. Dan yang tidak lazim itulah yang kami lakukan pada hari Sabtu, 06 Januari 2018. (Dok. Pribadi)



----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 06 Januari 2018


Kuliah di Masjid Terapung Makassar


Kuliah di ruang kelas itu sudah biasa. Kuliah di tempat terbuka juga sudah biasa. Tapi kuliah di masjid terapung Makassar, itu tidak biasa. Tidak lazim. Dan yang tidak lazim itulah yang kami lakukan pada hari Sabtu, 06 Januari 2018.
Praktek kuliah di tempat terbuka ini kami lakukan menjelang berakhirnya perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2017/2018, di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Ini bukan pertama kali kami lakukan. Pekan sebelumnya, kami juga mengajak mahasiswa praktek kuliah di Terminal Tamalate, Makassar, yang lebih dikenal dengan sebutan Terminal Malengkeri.
Mata kuliah yang kami ampu yaitu Artikel, Esai, dan Opini. Sebuah mata kuliah yang mengajarkan dan melatih mahasiswa tentang pengertian dan teknik menulis artikel, esai, dan opini. Ini adalah mata kuliah bagi mahasiswa semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar.
Tentu saja mahasiswa senang kuliah di tempat terbuka, apalagi di tempat yang tidak lazim seperti di terminal dan di masjid terapung. Bagi mahasiswa, perkuliahan terbuka seperti ini lebih terasa sebagai sebuah rekreasi dibandingkan perkuliahan.
Sebelum perkuliahan dimulai, mereka terlebih dahulu mengambil gambar. Setelah itu, kami duduk bersila dengan model melingkar di pelataran masjid. Karena tempatnya di pelataran masjid, maka tentu saja banyak orang yang lalu-lalang, tetapi kami tetap fokus pada pembahasan materi.
Dari pelataran masjid, kami juga bisa mengarahkan pandangan ke laut lepas, ke Anjungan Losari, serta ke Jalan Penghibur dengan latar belakang hotel, ruko, warung, restoran, rumah jabatan Walikota Makassar, dan lain-lain.
Setelah perkuliahan selesai, kami foto-foto bersama, dan setelah itu para mahasiswa pun kembali mengambil gambar masjid dari berbagai sudut pandang, beserta suasananya. Sebelum berpisah, kami berpesan kepada mahasiswa agar menyelesaikan tulisannya dan mengirimkan via email sebelum perkuliahan pekan berikutnya. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama