Saparuddin, 10 Tahun Jual Kue Buroncong di Makassar


JUAL BURONCONG. Saparuddin, pria asal Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, sudah 10 tahun menjual kue buroncong di Kota Makassar, tapi pada setiap musim tanam, ia kembali ke Bontonompo.





-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 05 Juli 2018

Saparuddin, 10 Tahun Jual Kue Buroncong di Makassar


Kota makasaar adalah salah satu kota besar yang ada di kawasan timur Indonesia, sekaligus kota yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pendidikan.

Salah satu ikon Kota Makassar yang sangat terkenal yaitu Pantai Losari. Tempat ini telah menjadi pusat wisata dengan jumlah pengunjung sangat banyak, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mamcanegara.

Selain menjadi pusat wisata keluarga, Pantai Losari juga menjadi kawasan wisata kuliner khas Kota Makassar yang sangat beragam. Salah satu makanan khas Kota Malassar yang banyak dijajakan di Pantai Losari yaitu kue buroncong.

Salah seorang penjaja kue buroncong di Pantai Losari, yaitu Saparuddin. Pria asal Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, sudah sepuluh tahun menjual kue buroncong di Pantai Losari dan berkeliling di Kota "Anging Mammiri."

"Saya menjual buroncong sejak masih bujang. Senin anak kami sudah dua orang," ungkap Saparuddin, saat ditemui di Pantai Losari, Ahad, 01 Juli 2018.

Pria yang menetap di daerah Banta-bantaemg, Makassar, mengaku pandai membuat kue broncong dan kemudian memjual kue buroncong keliling Kota Malassar, setelah berguru kepada salah seorang pamannya.

Dari pekerjaan menjual kue buroncong, Saparuddin mengaku bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp80.000 per hari.

"Tapi tergantung juga keadaan, kadang lebih, kadang kurang," kata Saparuddin.

Ia menambahkan bahwa dirinya sangat menjaga kebersihan dan juga menjaga adonan kue buroncongnya agar mendapat rasa yang pas dan enak.

"Saya juga berusaha selalu sopan kepada para pembeli," kata Saparuddin.

Meskipun sudah sepuluh tahun berjualan kue buroncong di Kota Daeng, Saparuddin ternyata juga seorang petani.

"Menjual kue buroncong ini hanya pekerjaan sambilan. Saya sebenarnya bertani di Kecamatan Bontonompo. Saya ke Makassar menjual buroncong kalau tidak sibuk bertani di kampung," ungkap Saparuddin. (Zulkifli, mahasiswa angkatan 2015/2016, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh Makassar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama