Syaiful Saleh, Muhammadiyah, Unhas, dan DPD RI


MEDIA SOSIAL Facebook (FB) setiap hari mengingatkan kenangan peristiwa atau postingan hari ini satu tahun lalu, hari ini dua tahun, dan hari ini beberapa tahun lalu. Begitu juga yang terjadi dua tahun lalu di Malang, 24 Oktober 2018, ketika saya memposting peristiwa Ujian Promosi Doktor, Muhammad Syaiful Saleh (berdiri di depan, kedua dari kiri), di Universitas Brawijaya (Unibraw).




---------

PEDOMAN KARYA
Kamis, 25 Oktober 2018


Syaiful Saleh, Muhammadiyah, Unhas, dan DPD RI


Media sosial Facebook (FB) setiap hari mengingatkan kenangan peristiwa atau postingan hari ini satu tahun lalu, hari ini dua tahun, dan hari ini beberapa tahun lalu. Begitu juga yang terjadi dua tahun lalu di Malang, 24 Oktober 2018, ketika saya memposting peristiwa Ujian Promosi Doktor, Muhammad Syaiful Saleh, di Universitas Brawijaya (Unibraw).

Puluhan orang dari Makassar, yang terdiri atas dosen dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, pengurus Muhammadiyah Sulsel, dan keluarga besar Muhammad Syaiful Saleh, berangkat ke Malang guna menghadiri dan menyaksikan momentum Ujian Promosi Doktor Pak Syaiful atau Kak Ipul, sapaan akrab Muhammad Syaiful Saleh.

Kehadiran puluhan kerabat dan handai taulan tersebut, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel Dr Nurhayati Azis, Rektor Unismuh Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim, dan para dekan di lingkungan Unismuh Makassar, menjadi dorongan spirit bagi Syaiful Saleh saat mengikuti ujian promosi doktor.

Syaiful Saleh yang sehari-hari menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar, ketika itu mengusung judul disertasi: “Persepsi dan Partisipasi Masyarakat pada Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Secara Berkelanjutan” (Studi Kasus Reklamasi di Kota Makassar).

Syaiful yang pernah menjabat Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan Kota Makassar, kemudian berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Lingkungan, pada Program Pascasarjana Multidisipliner, Universitas Brawijaya, setelah berhasil memertahankan disertasinya di hadapan tim penguji.

Tim penguji saat itu terdiri atas Direktur PPs Multidisipliner Universitas Brawijaya Prof Abdul Hakim, Prof Sukoso, Dr Andi Tamsil, Dr Endah Setyowati, Dr Mimit Primyastanto, Dr H J Hasnidar, dan Dr Asbar.

Kader Tulen Muhammadiyah

Muhammad Syaiful Saleh yang lahir di Parepare, pada 5 Maret 1960, adalah kader tulen persyarikatan Muhammadiyah. Anak pasangan M S Lamamma (alm) dan Hj Madyan (almh) ini memulai kekaderannya di Muhammadiyah melalui Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Dalam perjalanannya beberapa tahun kemudian, Syaiful Saleh terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Makassar (1984-1986).

Setelah ber-IPM, Syaiful Saleh “naik kelas” ke Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan lagi-lagi ia mendapat amanah sebagai ketua umum, tetapi bukan lagi level kabupaten atau kota, melainkan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) periode 1987-1989.

Saat menjabat sebagai Ketua DPD IMM Sulselra itulah, saya mengenal beliau. Waktu itu, tahun 1987, saya mengikuti perkaderan Darul Arqam Madya (DAM) IMM di Maccini (sebutan untuk Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, yang nebeng di gedung SMP Muhammadiyah 1 Kota Makassar, Jl Maccini Sawah I, No 12, Maccini, Kecamatan Makassar, Kota Makassar), dan salah seorang instrukturnya yaitu Muhammad Syaiful Saleh.

Sebelum menjadi Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Syaiful Saleh juga sempat menjabat Ketua Bidang Kader Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel. Kini, ia menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang mengkoordinir Majelis Lingkungan Hidup, serta Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM).


Ketua Senat di Unhas


Syaiful Saleh menamatkan sekolahnya di SDN 98 Suppa Pinrang tahun1972, di SMPN Suppa Pinrang tahun 1975, dan di SMAN 154 Parepare tahun 1979. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya pada Program Sarjana (S1) Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Saat kuliah S1 di Unhas, Syaisul Saleh mendapat amanah sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas periode 1984-1985.

“Cukup banyak suka-dukanya saat saya menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas,” katanya kepada penulis.

Dia menambahkan bahwa saat menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas, ia berkenalan dan akrab dengan Airlangga Hartarto yang saat ini menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar.

“Waktu itu beliau aktivis mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta),” ungkap Syaiful.

Setelah meraih gelar sarjana pertanian, beberapa tahun kemudian, ia kembali melanjutkan pendidikannya di Unhas, dengan mengambil Program Magister (S2) Pengelolaan Pantai dan Laut, di PPs Unhas. Ia meraih gelar magister pada tahun 2001.

Jadi Pejabat Struktural
 
Setelah menamatkan kuliahnya pada tahun 1985 di Unhas, Syaiful Saleh terangkat menjadi pegawai negeri sipil pada 1985, dengan tugas pertama menjadi Penyuluh Pertanian Spesialis Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan dan ditempatkan pada Sekretariat Pelaksana Harian Bimas Kabupaten Takalar. Ia menjalankan amanah itu selama tujuh tahun, yakni tahun 1985 hingga 1992.

Setelah beberapa kali berpindah tugas, Syaiful Saleh kemudian mendapat amanah sebagai Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Peternakan Kota Makassar, sejak 2004 hingga 2013. Pada 2014-2015, Syaiful Saleh menjabat Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kota Makassar.

Setelah itu, ia non-job alias tidak memiliki jabatan lagi di structural pemerintahan. Ia sebenarnya masih berpeluang menjadi pejabat seandainya ingin mengikuti lelang jabatan, tapi itu tidak dilakukannya dengan berbagai pertimbangan.

“Saya tidak mau mengikuti lelang jabatan, karena kalau saya ikut berarti saya berambisi menjadi pejabat, padahal jabatan itu amanah. Pertimbangan lain, saya ini kan pamong senior. Artinya, seharusnya pimpinan sudah tahu kapasitas saya, jadi sebenarnya tidak perlu lelang jabatan,” kata Syaiful Saleh.

Jabatan di Kampus

Selain aktif menjalankan amanah sebagai pegawai negeri sipil, Syaiful Saleh juga mampu meluangkan mengajar di Unismuh Makassar. Bukan hanya mengajar, ia bahkan juga sempat mendapat amanah jabatan Wakil Rektor III pada 1996-2001, Dekan Fakultas Pertanian pada 2001-2008, dan kemudian Ketua Badan Pembina Harian (BPH) sejak 2008 hingga sekarang.

Calon Wakil Walikota

Panggilan pengabdian kepada bangsa dan negara juga mengusik diri Syaiful Saleh, karena itulah sempat menjadi Calon Wakil Walikota Makassar periode 2013-2018, berpasangan dengan Muhyina Muin. Namun ketika itu, ia bersama Muhyina kalah bersaing dengan pasangan Mohammad Ramdhan “Dhany” Pomanto Samsu “Daeng Ical’ Rizal.

Calon Anggota DPD RI

Kini, Muhammad Syaiful Saleh mendapat dukungan luas dari masyarakat Sulsel untuk maju sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024. Dukungan itu datang langsung dari persyarikatan Muhammadiyah dalam bentuk rekomendasi dukungan, serta berbagai elemen masyarakat lainnya.

Dalam daftar Calon Anggota DPD RI yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Muhammad Syaiful Saleh terdaftar sebagai calon nomor urut 33.

“Kalau saya pribadi tidak ada masalah terpilih atau tidak, tapi ini ada rekomendas dari Muhammadiyah, maka pengurus, kader, dan simpatisan Muhammadiyah perlu mempertimbangkan makna rekomendasi dari Muhammadiyah itu,” kata Syaiful Saleh. (Asnawin Aminuddin / Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama