Rusli Umar, SMA 10 Bulukumba, dan Sekolah Adiwiyata (2-habis)


SEKOLAH ADIWIYATA. Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Bulukumba, Rusli Umar, memegang Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2018, seusai acara penyerahan penghargaan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Jumat, 21 Desember 2018. (ist)






-----

PEDOMAN KARYA
Ahad, 23 Desember 2018


Rusli Umar, SMA 10 Bulukumba, dan Sekolah Adiwiyata (2-habis)


SMA 10 Bulukumba berdiri pada 12 Juli 2003, tapi saat itu namanya SMA Negeri 1 Rilau Ale. Setelah ada penyesuaian nama sekolah tingkat kabupaten, maka SMA Negeri 1 Rilau Ale berubah menjadi SMA Negeri 10 Bulukumba.

Guru tetap di SMA 10 Bulukumba saat ini sebanyak 29 orang, 30 guru honorer, satu orang staf Tata Usaha berstatus ASN (aparatur sipil negara), serta 11 staf Tata Usaha honorer.

“Siswa aktif saat ini sebanyak 868 orang, sedangkan jumlah alumni selama 13 kali menamatkan berkisar 3.500 orang,” sebut Rusli Umar, yang juga pernah menjabat Kepala Sekolah SMA Negeri 9 (Ujungloe) Bulukumba (2013), dan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bulukumba (September 2016 – Desember 2017)

Tentang luas area sekolah dan fasilitas yang dimiliki, suami dari St Diniah SPd (guru SMA Negeri 1 Bulukumba) dan ayah dari tiga anak ini, mengatakan, berdasarkan surat ukur yang mereka punyai, luas area sekolah adalah sekitar 1 hektar, sedangkan fasilitas mereka miliki antara lain 27 ruang kelas, 4 laboratorium, 1 perpustakaan, 1 ruang guru, dan 1 ruang kantor.

“Kami berharap apa yang kami lakukan hari ini bisa menjadi bahan inspirasi. Selain itu,  sekolah kami mulai dari dua tahun yang lalu sudah bertekad agar proses pembelajaran itu sudah melibatkan 70 persen IT (teknologi informasi). Alhamdulillah, tahun (2018) ini apa yang kami rintis sudah tampak hasilnya, yaitu kami sudah berhasil melaksanakan proses evaluasi (ujian) berbasis IT untuk semua tingkatan kelas, serta penerapan aplikasi e-rapor secara sempurna,” papar Rusli.

Keberhasilan pendidikan di sekolah, katanya, tidak hanya ditentukan oleh komponen kurikulum, sumber daya manusia guru dan tenaga kependidikan, input kemampuan awal siswa, sarana prasarana, penataan managemen, dan budaya sekolah.

“Keberhasilan itu juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat, baik lingkungan lokal maupun lingkungan regional. Selain itu, juga didukung oleh pemanfaatan lingkungan sebagai upaya pelestarian, pengedalian pencemaran, dan pengendalian kerusakan,” kata Rusli.

Website Sekolah

Meskipun lokasi sekolahnya jauh dari ibukota kabupaten, namun informasi tentang SMA 10 Bulukumba dapat dengan mudah diperoleh dengan berkunjung ke website:  http://www.sman10bulukumba.sch.id/.

Rusli mengatakan, untuk melaksanakan satu pilar kebijakan sekolah yakni peningkatan mutu, relevansi dan daya saing keluaran pendidikan, maka sudah seharusnya setiap stakeholder SMAN 10 Bulukumba memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Untuk itulah, pihaknya memanfaatkan sarana website yang fungsinya dapat memberikan informasi kegiatan dan data sekolah, sekaligus sebagai akuntabilitas pertanggung-jawaban kepada masyarakat yang berkaitan pelaksanaan pendidikan sekolah.

“Kami benar-benar memanfaatkan website ini dengan baik, karena website ini merupakan pintu gerbang yang perlu dilewati agar dapat mengakses informasi terutama informasi tentang SMA Negeri 10 Bulukumba,” kata Rusli.

Adiwiyata Nasional

Setelah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2018, Rusli bertekad menjadikan sekolahnya sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2019. Untuk itulah, setelah kembali ke Bulukumba, ia segera mengadakan pertemuan internal untuk membahas langkah-langkah berikut demi meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional.

Tingkat Apa targetnya ke depan untuk sekolah yang dipimpinnya? Untuk melaksanakan satu pilar kebijakan sekolah yakni peningkatan mutu , relevansi dan daya saing keluaran  pendidikan, maka sudah seharusnya setiap stakeholder SMAN 10 Bulukumba memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

“Kami akan berupaya agar SMA 10 Bulukumba meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2019,” kata Rusli Umar. (Asnawin Aminuddin, wartawan Majalah Pedoman Karya)

-----
Artikel terkait:

Rusli Umar, SMA 10 Bulukumba, dan Sekolah Adiwiyata (1) 
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama