Dinas Koperasi Takalar Diminta Membuka Sekolah Khusus Pengrajin


SAHABAT UMKM. Bupati Takalar Syamsari Kitta (kiri) dan Ketua Dekranasda Takalar Dr Irma Adriani, memperlihatkan aplikasi Gerakan Sejuta Sahabat UMKM di gawainya, pada acara peluncuran Gerakan Sejuta Sahabat UMKM dan Penyerahan Sembako Bagi UMKM Terdampak Covid-19, di Takalar, Jumat, 15 Mei 2020. (ist)






-------- 
Ahad, 17 Mei 2020


Dinas Koperasi Takalar Diminta Membuka Sekolah Khusus Pengrajin



TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Guna meningkatkan kualitas dan daya saing para penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Butta Panrannuangku, Dinas Koperasi dan UMKM Takalar diminta membuka sekolah khusus pegiat dan pengrajin.

Di sekolah itu nantinya, para pegiat dan pengrajin UMKM akan mendapat coaching clinic, serta self improvment agar tangan para pengrajin semakin kreatif dan menghasilkan karya yang bukan hanya diminati oleh kelompok tertentu, tetapi diminati semua kalangan.

Permintaan itu disampaikan Bupati Takalar Syamsari Kitta, pada acara peluncuran Gerakan Sejuta Sahabat UMKM dan Penyerahan Sembako Bagi UMKM Terdampak Covid-19, di Takalar, Jumat, 15 Mei 2020.

“Saya minta tidak hanya berhenti di Gerakan Sahabat Sejuta UMKM, tetapi juga harus ada sekolah pengrajin. Dan Dinas UMKM-lah yang menjadi orangtua atau ayah dari para pengrajin ini,” kata Syamsari.

Sekolah pengrajin itu, kata mantan Anggota DPRD Sulsel, nantinya akan membina kepribadian para penggiat dan pengrajin untuk menjadi pengusaha.

“Diberi coaching clinic oleh para psikolog dan diberi self improvment supaya lebih bagus hasil karyanya,” kata Syamsari.

Selain diberi pembinaan mental, peralatan para pengrajin yang berasal dari bantuan pemerintah juga ditata agar bisa dinikmati oleh seluruh pengrajin, dan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang.

Syamsari juga meminta dibentuk jejaring sebagai wadah promosi hasil produk UMKM, baik secara offline maupun secara online (daring) dengan memanfaatkan sosial media di era teknologi informasi ini.

“Sudah miliaran bantuan yang diberikan kepada pengrajin, tetapi kita tidak mengalami loncatan yang luar biasa. Jadi saya berharap ada sekolah, ada jejaring, baik melalui offline maupun online. Kalau sudah seperti itu, maka akan menjadi pengrajin yang berdaya saing bukan lagi pengrajin apa adanya,” Syamsari.

Sekolah pengrajin ini, lanjutnya, nantinya akan dibawahi oleh Dinas Koperasi dan UMKM Takalar, dengan menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Takalar yang kini diketuai Dr Irma Adriani. (Hasdar Sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama