Percayaki’ Kalau Saya Bilang di Amerika Tidak Ada Pelacur?


“Ustadzka bilang, saya pernah ke Amerika, saya pernah ke Eropa, dan juga pernah ke Singapura, tapi di sana ternyata tidak ada pelacur, padahal negara-negara di Amerika, Eropa, dan juga negara Singapura itu bukan negara Islam,” tutur Daeng Tompo’. (int)







-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 04 September 2020


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Percayaki’ Kalau Saya Bilang di Amerika Tidak Ada Pelacur?



“Percayaki’ kalau saya bilang di Amerika, Eropa, dan Singapura tidak ada pelacur?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’, saat ngopi malam di balai-balai bambu kompleks perumahan.

“Ah, bisanya itu tidak ada pelacur di sana,’ ujar Daeng Nappa' sambil tersenyum.

“Percayaki’ kalau saya bilang di negara-negara Arab pun ada pelacur?” tanya Daeng Tompo’ lagi.

“Ah, sembarang tong itu kita’ kibilang,” kata Daeng Nappa’ masih sambil tersenyum.

“Jadi ceritanya begini. Pernah ada seorang ustadz didatangi oleh seorang anak muda. Anak muda itu bilang, dia tidak menyangka bahwa ternyata di negara-negara Arab pun ada pelacur, padahal negara-negara Arab itu ‘kan negara Islam,” tutur Daeng Tompo’.

“Jadi apa nabilang itu ustadzka?” tanya Daeng Nappa’.

“Ustadzka bilang, saya pernah ke Amerika, saya pernah ke Eropa, dan juga pernah ke Singapura, tapi di sana ternyata tidak ada pelacur, padahal negara-negara di Amerika, Eropa, dan juga negara Singapura itu bukan negara Islam,” tutur Daeng Tompo’.

“Ah, kenapa bisa? Jadi apa nabilang itu anak mudayya?” tanya Daeng Nappa’.

“Samajaki’ juga, itu anak mudayya tidak percayaki. Dia bilang, di negara-negara Arab saja ada pelacur, apalagi di Amerika, Eropa, dan Singapura. Nabilang itu anak mudayya, pasti di sana lebih banyak pelacurna,” tutur Daeng Tompo’.

“Jadi apa nabilang itu ustadzka?” tanya Daeng Nappa’ penasaran.

“Nabilang ustadzka, kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari. Kalau kita pergi ke negara-negara Arab dan di sana kita cari pelacur, pasti nabantuki setanga carikanki’. Kalau kita ke Amerika dan di sana kita tidak mencari pelacur, pasti tidak ketemuki sama pelacur,” tutur Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Oh, iyo tawwa,” ujar Daeng Nappa’.

“Kita’ iyya, kenapaki’ penasaran sekali? Kenapaki’ tidak percaya waktu saya tanyakki’ bilang di Amerika, Eropa, dan Singapura tidak ada pelacur? Pernahki’ ke sana kah?” tanya Daeng Tompo’.

“Ah, kita’ itu,” ujar Daeng Nappa’ sambil tersenyum. (asnawin)

Jumat, 04 September 2020

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama