Nawir Dg Tona Pulang ke Takalar Setelah 17 Tahun Menetap di Majene

 



PEDOMAN KARYA

Senin, 01 Februari 2021



Nawir Dg Tona Pulang ke Takalar Setelah 17 Tahun Menetap di Majene



Nawir Dg Tona (48) tidak pernah membayangkan akan pulang ke Takalar pada pekan ketiga Januari 2021, setelah belasan tahun menetap di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Daeng Tona pulang ke Takalar setelah gempa mengguncang Majene dan Mamuju, akhir 2020, dan rumah yang ditinggali bersama istri dan empat anaknya, rubuh dan rata dengan tanah.

"Untuk sementara kami tinggal di rumah orangtua kami," kata Daeng Tona, saat ditemui di rumah orangtuanya di Lingkungan Mattoanging, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

Ia mengaku sudah 17 tahun menetap di Majene, dan sehari-harinya bekerja dengan berjualan perabot rumah tangga.

Menyinggung gempa yang terjadi Majene dan Mamuju, yang juga mengakibatkan rumahnya rubuh dan rata dengan tanah, ia mengatakan kejadiannya terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari, dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya.

"Kejadiannya begitu cepat. Saat gempa terjadi, waktunya itu hanya sekitat lima detik. Rumah kami bergoyang dan kemudian rubuh. Istri dan anak saya tertimpa reruntuhan. Saya kemudian langsung mengevakuasi keluarga saya ke tempat yang aman. Rumah saya di sana rata dengan tanah. Saya juga tidak sempat menyelamatkan barang berharga saya. Dengan kejadian ini, saya dan anak-anak saya masih trauma dan takut," jelas Daeng Tona.

Diniami (49), istri Daeng Tona mengalami patah tulang dan pendarahan pada paru-paru, sedangkan anak pertamanya, Nirwana (16), mengalami patah tulang di lengan.

Diniati dan Nirwana sudah mendapat perawatan intensif di RSUD Padjonga Dg. Ngalle, Takalar. 

"Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Takalar, karena istri dan keluarga saya sudah mendapatkan pelayanan dan perawatan di Rumah Sakit Padjonga Dg. Ngalle tanpa biaya apapun atas jaminan Bapak Bupati. Kami juga berterima kasih karena sudah mendapatkan bantuan sembako," kata Daeng Tona.

Luah Pallantikkang, Ilham Ismail, mengemukakan, setelah mendengar kabar ada salah satu warganya menjadi korban gempa di Kabupaten Majene, dirinya langsung berkunjung ke rumah orangtua korban, dan langsung berkoordinasi dengan Dnas Sosial.

"Pemerintah Kabupaten Takalar dalam hal ini Dinas Sosial & PMD, dan pihak Rumah Sakit Padjonga Dg. Ngalle langsung cepat tanggap dengan memberikan bantuan berupa beras dan sembako dan perawatan intensif," jelas Ilham. (Hasdar Sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama