Sawah Warga Pallantikang Terkikis Luapan Sungai, Kepala BPBD Takalar Akan Usulkan APBN

TERKIKIS. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar, Nuriksan Nurdin, dan sejumlah anggota rombongan meninjau langsung ke lokasi pengikisan sawah dan tanah di Dusun Pasuleang 2, Kelurahan Pa'bundukang, Kecamatan Pattallasang, Takalar, Senin, 26 Juni 2021. (Foto: Hasdar Sikki / PEDOMAN KARYA)




----- 

Selasa, 27 Juli 2021

 

 

Sawah Warga Pallantikang Terkikis Luapan Sungai, Kepala BPBD Takalar Akan Usulkan APBN

 


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Puluhan hektar sawah dan tanah milik warga Dusun Pasuleang 2, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, sudah terkikis luapan Sungai Pappa.

Warga setempat pun sudah berkali-kali menyampaikan masalah tersebut kepada pemerintah setempat, namun hingga kini belum ada perhatian, khususnya dari Pemerintah Kabupaten Takalar.

Namun ketika masalah tersebut disampaikan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar, Nuriksan Nurdin, ia pun langung bertindak.

Nuriksan langsung terjun ke lokasi bersama sejumlah pihak terkait, seperti Lurah Pallantikang, Ilham Ismail, Lurah Pa'bundukang Kecamatan Polongbangeng Selatan, Muhammad Kasim, aparat dari Kantor Camat Pattallassang, serta Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Takalar, M Jaya.

Mereka meninjau dan menyaksikan langsung dampak dari pengikisan tanah akibat luapan Sungai Pappa, dan Nuriksan selaku Kepala BPBD Takalar pun langsung membentuk tim yang dikoordinir M Jaya selaku Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Takalar.

“Insya Allah kami segera buatkan proposal, berkordinadi dan terintegrasi dengan pihak lembaga-lembaga vertikal yang ada kaitannya dengan penanggulanagan bencana. Kita tidak bisa berharap banyak dari APBD Takalar, tetapi kita akan upayakan mendapatkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” kata Nuriksan, saat berkunjung ke lokasi kepada wartawan, Senin, 26 Juli 2021.

Dia mengatakan, setelah menyaksikan langsung di lapangan kondisi terkikis dan hilangnya sebagian sawah dan tanah warga Dusun Pasuleang 2, akan terjadi kesamaan persepsi dalam penangananan bencana.

“Kita harus menyatukan persepsi dan kerja bersama melibatka seluruh komponen terkait, harus terkordinasi, karena bencana bukan kemauan kita, sehingga kita harus melibatkan masyarakat, serta mengedukasi masyarakat soal kebencanaan,” kata Nuriksan.

Tentang inventarisasi aset atau peralatan, juga akan dilihat apakah masih peralatan-peralatan yang ada masih bias difungsikan dengan baik atau tidak.

“Tetapi kalau saya lihat, sudah standar semua untuk bisa melakukan penanganan. Setelah itu, kita juga harus lihat masalah ketersediaan anggaran, apakah tersedia atau tidak, terutama dalam kondisi darurat,” kata Nuriksan.

 

Tanah Yang Terkikis

 

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi,  M Jaya, pada kesempatan yang sama mengatakan, setelah melihat langsung di lokasi, ternyata ada sekitar 1200 meter persegi areal tanah yang harus menjadi perhatian khusus, dan tanah tersebut terletak pada dua titik, yaitu di Dusun Pasuleang 2 di Kelurahan Pallantikang sekitar 600 meter, dan di lingkungan Sayoang sekitar 600 meter.

“Kalau melihat kondisi lapangan secara teknis, maka yang harus dilakukan adalah pemasangan bronjong dengan pengikat kawat yang tidak mudah berkarat, yaitu untuk menahan longsoran tanah pinggir sungai sepanjang kurang lebih 1500 meter,” kata M Jaya. (Hasdar Sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama