200-an Guru dan Kepsek di Jeneponto Ikut Diklat Literasi dan Numerasi


DIKLAT LITERASI DAN NUMERASI. Ketua Badan Pengurus Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, Anirwan, memberikan sambutan pada Pembukaan dan Sosialisasi Teknis Kegiatan Diklat Literasi dan Numerasi Bagi Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Satuan Pendidikan Dasar Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, di Hotel Denpasar, Jl Boulevard, Makassar, Senin, 27 September 2021. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA) 




---------

Rabu, 29 September 2021

 

 

200-an Guru dan Kepsek di Jeneponto Ikut Diklat Literasi dan Numerasi

 

 

Dilaksanakan oleh Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Anirwan: Program Ini Berkelanjutan Selama Tiga Tahun

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak 171 guru dan 20 kepala sekolah SD dari 20 SD se-Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, mengikuti Diklat Literasi dan Numerasi Bagi Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Program Organisasi Penggerak (POP) Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud-Ristek RI Tahun 2021.

Diklat dan Sosialisasi Teknis Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Sabri, Senin, 27 September 2021, akan berlangsung hingga Desember 2021.

Acara pembukaan secara daring via zoom meeting turut dihadiri Bupati Jeneponto diwakili Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Jeneponto, Mukhlis Mukhtar, Ketua Badan Pengurus Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, Anirwan, serta para guru dan kepala sekolah peserta Diklat.

“Bersyukurlah teman-teman guru dan kepala sekolah di Jeneponto, karena hanya empat daerah di Sulsel yang mendapat Program Organisasi Penggerak,” kata Sabri.

Dia menjelaskan, organisasi yang terpilih menyelenggarakan Diklat Literasi dan Numerasi (yakni Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, red) akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah di bidang literasi dan numerasi.

Program Organisasi Penggerak (disingkat POP) diharapkan membantu menginisiasi Sekolah Penggerak yang idealnya memiliki empat komponen, yaitu pertama, Kepala Sekolah memahami proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar. Kedua, Guru berpihak kepada anak dan mengajar sesuai tahap perkembangan siswa.

Ketiga, Siswa menjadi senang belajar, berakhlak mulia, kritis, kreatif, dan kolaboratif (gotong royong), serta keempat, terwujudnya Komunitas Penggerak yang terdiri dari orang tua, tokoh, serta organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat menyokong sekolah meningkatkan kualitas belajar siswa.

 

Menghadirkan Numerik di Tengah Kehidupan

 

Direktur Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, Anirwan, menjelaskan, program Literasi Numerasi merupakan upaya menghadirkan numerik di tengah-tengah kehidupan sehari hari.

“Program yang kami tawarkan adalah Literasi Numerasi dimana penggunaan simbol simbol numerik dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari. Dengan hadirnya program ini, siswa dapat membaca tabel dan grafik sehingga nantinya pengetahuan tersebut dapat ditetapkan hingga dewasa,” ujar Anirwan.

Selain berguna bagi siswa, program pembelajaran ini disosialisasikan juga kepada guru sehingga akan muncul inovasi dari tenaga pengajar.

“Yang diharapkan adalah guru berinovasi tentang literasi numerasi yang merupakan turunan program merdeka belajar,” kata Anirwan yang sehari-hari dosen Fisipol Universitas Pancasaksi (Unpacti) Makassar. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama